BUMN Konstruksi Belanjakan Rp 140 T
Kebut Proyek Tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera
JAKARTA – Badan usaha milik negara (BUMN) karya atau konstruksi tahun ini menargetkan belanja modal (capex/capital expenditure) Rp 140 triliun untuk mengebut pembangunan proyek tol di sejumlah wilayah. Angka tersebut jauh lebih tinggi daripada belanja modal tahun lalu sebanyak Rp 114 triliun.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang menyatakan, dana Rp 140 triliun akan digunakan untuk penyelesaian sejumlah proyek tol. ’’BUMN konstruksi masih fokus menyelesaikan proyek infrastruktur,’’ ujarnya saat rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VI DPR kemarin (22/1).
Salah satu pembangunan proyek yang terus dilakukan adalah ruas tol Probolinggo– Banyuwangi. Beberapa ruas jalan tol juga ditargetkan bisa digunakan secara fungsional pertengahan tahun ini. Terutama saat momen mudik Lebaran. Di antaranya, jalan tol Lampung–Palembang serta tol Batang–Semarang.
Adapun BUMN konstruksi yang ada saat ini, antara lain, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arriyani mengatakan, tahun ini perseroan akan menggelontorkan belanja modal Rp 44,5 triliun. Dana tersebut digunakan untuk mengebut proyek tol. Terutama ruas tol trans-Jawa yang ditargetkan bisa tersambung hingga Surabaya akhir 2018. ’’Angka capex tersebut naik cukup signifikan dibandingkan pada 2017 yang mencapai Rp 26,958 triliun,’’ ungkap Desy.
Hingga akhir 2017, perusahaan dengan kode dagang JSMR tersebut telah mengoperasikan tol sepanjang 680 km. Dengan angka itu, pangsa pasar JSMR mencapai 62 persen untuk pengoperasian tol di tanah air. Untuk jumlah transaksi lalu lintas, pangsa pasar JSMR mencapai 80 persen.
Selama 2017 jumlah transaksi lalu lintas harian di tol JSMR mencapai 3,7 juta kendaraan dalam sehari. Total akumulasi konsensi tol yang dimiliki JSMR hingga akhir 2017 mencapai 1.497 km.
Sementara itu, PT Hutama Karya (Persero) menyiapkan dana belanja modal pada 2018 sebesar Rp 19 triliun. Saat ini HK masih berusaha menyelesaikan sejumlah proyek jalan tol yang menjadi penugasan dari pemerintah di ruas tol trans-Sumatera. HK telah mendapatkan PMN (penyertaan modal negara) Rp 5,6 triliun. Dana tersebut digunakan untuk menyelesaikan ruas tol Medan– Binjai senilai Rp 1,3 triliun. Lalu, ruas tol Palembang–Indralaya Rp 2,3 triliun dan Bakauheni–Terbanggi Besar sekitar Rp 2 triliun.
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) I Gusti Ngurah Putra menuturkan, pihaknya tahun depan kembali mengajukan PMN untuk membiayai sejumlah proyek ruas tol. Di antaranya, Pekanbaru–Dumai, Palembang–Tanjung Api-Api, serta Kisaran–Indrapura.
Kebutuhan pembangunan tol Pekanbaru–Dumai minimal memerlukan dana Rp 15 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 7 triliun berasal dari pendanaan ekuitas HK.