Masih Terhambat Pembebasan Lahan
Proyek SPAM Umbulan Reskedul Awal 2018
SURABAYA – Meski berstatus proyek strategis nasional, pemba/ ngunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan belum sepenuhnya berjalan mulus. Sejumlah persoalan muncul sejak proyek itu dimulai pada Juli tahun lalu.
Ada sejumlah penyebab. Mulai pembebasan lahan proyek yang belum tuntas hingga masalah kesiapan kabupaten/kota penerima aliran air Umbulan. Meski demikian, pelaksana program tetap menargetkan proyek tersebut bisa dimanfaatkan pertengahan 2019.
Salah satu yang mengalami kendala adalah pemasangan pipa transmisi dari sumber air di Winongan (Pasuruan) hingga Pohjentrek. Target awal, jaringan itu terpasang akhir Desember 2017.
Hanya, akibat belum tuntasnya pembebasan lahan, pelaksana proyek terpaksa melakukan reskedul. ’’Diupayakan, pemasangan pipa di rute tersebut bisa selesai pada Maret nanti,’’ kata Ketua Tim Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) SPAM Umbulan Lili Soleh kemarin.
Dia menjelaskan, pembebasan lahan untuk pemasangan pipa di jalur itu belum tuntas akibat sejumlah faktor. Mulai prosedur pembebasan yang belum selesai hingga masih adanya pemilik yang belum sepakat.
Meski demikian, konstruksi pemasangan pipa tetap berjalan. Sebab, kata Lili, penanggung jawab proyek membuat skenario agar proyek tersebut bisa lancar. ’’Lahan itu kami sewa agar bisa dikerjakan. Sambil menunggu penyelesaian pembebasan lahan. Secara aturan, tidak ada masalah,’’ katanya.
Selain masalah lahan, yang masih menunggu kepastian adalah kesiapan kabupaten/kota penerima aliran Umbulan. ’’Namun, sejauh ini persiapan masing-masing sudah dimulai,’’ terangnya.
Karena itu, kata Lili, penanggung jawab proyek tetap menargetkan seluruh konstruksi SPAM Umbulan bisa tuntas maksimal Juni 2019. ’’Setelah itu, bisa langsung diuji coba,’’ ucapnya.
Proyek SPAM Umbulan adalah program hasil kerja sama pemerintah dengan swasta untuk mengolah dan mendistribusikan air di sumber di Kabupaten Pasuruan tersebut. Dalam proyek SPAM Umbulan, air hasil olahan itu bakal dialirkan ke lima kabupaten/kota di Jatim. Yakni Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, serta Kota Pasuruan. Pengelolaannya diserahkan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jatim.