Pulih dari Trauma, Diizinkan Pulang
SURABAYA – Keharuan mewarnai perpisahan Shakila Rachmawati, korban penculikan, dengan anggota Unit Reskrim Polsek Tegalsari kemarin (22/1). Siti Musharifah dan Purnomo, orang tua Shakila, menitikkan air mata ketika hendak membawa Shakila ke rumahnya di Manyar, Gresik. Shakila diperbolehkan pulang setelah dinyatakan pulih dari trauma.
Shakila kemarin menjalani pemeriksaan tahap akhir di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. Tim psikologi Polda Jatim melakukan observasi psikologis. Pemeriksaan lanjutan juga berlangsung di Mapolsek Tegalsari.
Berdasar pantauan Jawa Pos, Shakila kemarin terlihat berbeda. Tawa canda khas anak-anak sudah diperlihatkan. Namun, dia tetap saja rewel. Dia meminta dibelikan makanan ringan. ’’Nanti batuk lho,’’ kata Siti. Namun, Shakila terus merengek. Permintaan itu pun dituruti. Anakberusia4tahuntersebutmemakannya dengan lahap. Cuma butuh waktu 10 menit untuk menghabiskan dua bungkus jajan. ’’Alhamdulillah makannya sudah lahap sekarang,’’ kata Siti.
Saat Shakila kali pertama diamankan polisi, tatapan matanya kosong. Rambutnya amburadul. Tampak tidak terurus. Ditambah, dia takut ketika didekati orang lain. Kondisi itu menjadi pertimbangan tim psikologi Polda Jatim untuk melakukan pemulihan karena trauma
J
Setelahmenjalanitreatmentdisafe house selama lima hari, kondisinya mengalami kemajuan pesat.
Aiptu Tri Wulandari, anggota urusan administasi Reskrim Polsek Tegalsari yang sejak awal mendampingi Shakila, menyatakan bahagia melihat akhir cerita anak korban penculikan itu. Menurut dia, Shakila mengalami pemulihan yang cepat. Buktinya, dia sudah bisabermaindengananakseusianya. Bahkan, Shakila sudah berani berjoget. ’’Dia joget sambil nyanyi Baby Shark,’’ ungkapnya.
Selama orang tuanya melengkapi berkas pemeriksaan, Shakila tampak berlarian ke sana kemari di ruang penyidikan. Dia sempat meminta bunga bugenvil yang tumbuh di area trotoar Jalan Tegalsari. ’’Memang suka banget bunga,’’ ucap Siti.
Selain itu, dia tampak akrab dengan teman sebayanya. Kemarin (22/1) Shakila memberikan sebagian jajannya kepada anak penjual makanan di pujasera Polsek Tegalsari. Meski bahasa yang diucapkan Shakila tidak jelas, mereka sempat tertawa bersama. ’’Ubis.. Ubis.. Itu artinya habis. Jajannya habis, Mas,’’ ujar Siti sambil cengengesan.
Sekitar pukul 15.00 orang tua Shakila berpamitan. Mereka tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada polisi. ’’Terima kasih banyak ya, Pak. Kami enggak tahu harusgimana lagi,’’ ucap Purnomo dengan mata berkaca-kaca.
Siti tidak kalah haru. Dia memeluk erat Wulandari sambil menangis. Mata polwan itu pun tampak berkaca-kaca. Namun, ketegaran tetap menguasainya. Wulandari ganti mengelus-elus punggung Siti. ’’Mbak ini Mas yang ndampingin dari awal. Makasih banyak yo Mbak,’’ ucap Siti terbata-bata.
Keluarga Shakila kemudian diantar pulang oleh kerabatnya dengan mengendarai mobil jenis hatchback. Sebelum berpisah, mereka membuka kaca dan melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan. ’’Dadaa.., makasih Pak Polisi,’’ kata Siti.
Bocah Hilang saat Kecelakaan Shakila sudah kembali ke rumahnya, ada lagi kasus baru kehilangan anak di Surabaya. Kali ini bocah berumur delapan tahun bernama Vanessa Dewi Saraswati belum kembali ke rumah hingga tadi malam. Vanessa terpisah dari ibunyasetelahmengalamikecelakaan di wilayah Jembatan Nginden.
Kejadian berawal saat Astuti, ibu Vanessa, memboncengkan dua anaknya. Si kecil Tito di depan, Vanessa di belakang. Astuti mengalami kecelakaan tunggal. Motor yang dikendarainya oleng dan menabrak pagar jembatan. Tito mengalami luka. Sementara Vanessa tidak ada luka.
Melihat Tito terluka, Astuti panik dan membopongnya dibantu pengendara motor lain menuju rumah sakit terdekat. Mereka diantar ke Rumah Sakit Premier Jalan Nginden Intan Barat.
Saat tiba di rumah sakit, Astuti baru sadar Vanessa tidak bersamanya. Dia berpikir awalnya pengendara yang memboncengkan Vanessa mengikuti dari belakang. Hingga tadi malam kabar Vanessa belum diketahui.
Menurut Eddy Susanto, kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, tempat Vanessa bersekolah, pihaknya sudah mengonfirmasi orang tua Vanessa. Dia membenarkan anak didiknya belum kembali ke rumah.