Terseruduk Brio, Vanessa Tak Tertolong
SURABAYA – Mata Nuri Damayanti berkacakaca. Dia menatap langit-langit ruangan saat para pelayat satu per satu datang ke rumahnya di kawasan Putat Jaya Timur. Dia dirundung pilu karena kepergian putrinya.
Minggu (21/1) sekitar pukul 22.00, Vanessa Aureliya Putri, 16, anak pertamanya, meregang nyawa setelah terjepit di antara Honda Brio dan pembatas di tengah jalan.
Ditemui di kediamannya kemarin sore (22/1), Nuri berusaha tegar. Meski begitu, beberapa kali dia terisak mengingat kepergian putrinya. ”Aku coba ikhlaskan,” ujarnya kepada pelayat yang datang.
Selepas magrib, Vanessa berpamitan kerja kelompok dan mengambil barang di rumah temannya di kawasan Kawung, Simomulyo. Dia berangkat setelah dijemput temannya, Hanny Stefanu Fiore. Keduanya merupakan pelajar SMA Giki 1, Ngesong.
Dengan mengendarai Yamaha Jupiter hitam bernopol L 5776 XH, keduanya melintas di Jalan Dukuh Kupang dari arah selatan sekitar pukul 21.00. Motor berada di sisi kanan jalan dan hendak memutar balik. Tiba-tiba, Honda Brio silver bernopol L 1681 SC yang dikemudikan Teguh Pramulyo, 38, menyeruduk dari belakang.
Saat itu, Teguh hendak putar balik juga. Namun diduga salah perhitungan, Teguh malah menyeruduk Stefanu dan Vanessa. Sontak dua remaja itu terpental. Keduanya sempat terbentur taman di tengah jalan. Kedua kaki Stefanu terluka parah. Kondisi Vanessa lebih parah. Dia terapit badan mobil dan taman. ”Kepalanya terbentur,” ujar Kanitlaka Lantas Polrestabes Surabaya AKP Bayu Halim Nugroho.
Petugas mengamankan Teguh dan membawa kedua korban ke RS RKZ. Namun, nyawa Vanessa tidak tertolong dalam perjalanan menuju rumah sakit. Anak pertama di antara tiga bersaudara pasangan Nuri Damayanti dan Firman Hadi Prasetyo itu meninggal dengan luka di kepala dan kedua kaki yang patah.