Angkat Satu Karung Dapat Rp 5 Ribu
SURABAYA – Ada yang khas di Pasar Pabean di kawasan Pabean Cantian. Perempuan-perempuan perkasa memanggul karung yang berisi aneka barang dagangan. Menantang matahari, mengabaikan peluh yang menetes di kulitnya. Beratnya beban di kepala dan pundak seolah-olah tidak dirasa. Fokusnya satu, mengumpulkan rupiah demi keluarga di rumah.
’’Ayo lari. Ada truk datang,’’ teriak Astuti saat mengomando teman-temannya kemarin. Empat perempuan langsung berebut mendekati angkutan yang memuat bawang putih. Sambil mengenakan bantalan kepala, mereka berjejer. Karung bawang seberat 25 kilogram dipanggul dengan enteng. Ada yang membawa satu karung, ada pula yang dua sekaligus.
Astuti dan teman-temannya bergerak gesit. Padahal, mereka bersarung. Tak lama, bawang satu truk ludes. ’’Bayarannya tidak pasti. Kadang Rp 5 ribu per karung kalau sekali angkut,’’ ungkap Astuti.
Sementara itu, yang kuat membawa dua karung sekaligus mendapat bayaran Rp 10 ribu. Angkanya tidak saklek. Tergantung pemilik barang. Kadang, mereka memberikan Rp 7 ribu atau Rp 10 ribu sekali angkut.
Astuti sudah 15 tahun menjadi kuli panggul pasar. Meski telah berusia 55 tahun, tenaga perempuan kelahiran Sampang itu masih kuat. Dia mengaku tak punya pilihan. Suaminya bekerja serabutan. Pendidikannya kurang mendukung. Terlebih, dia memiliki delapan anak yang harus dibesarkan. Sulitnya lagi, dia masih mengontrak bersama keluarganya.
Keberadaan ratusan kuli panggul perempuan sudah lama menjadi ciri khas Pasar Pabean. Mayoritas perempuan itu datang dari
Madura.