Jawa Pos

Optimalkan Pembelajar­an Student Centered

-

KEGIATAN belajar-mengajar (KBM) berlangsun­g baik jika didukung beberapa komponen yang kondusif dan berjalan sesuai fungsinya. Komponen tersebut adalah siswa, guru, sarana-prasarana, dan sebagainya. Paradigma lama menganggap guru sebagai komponen utama dalam kegiatan belajar-mengajar. Namun, pada paradigma terbaru, guru hanya berfungsi sebagai fasilitato­r yang mengantar siswa pada proses belajar sesungguhn­ya. Dengan begitu, komponen siswa seutuhnya menjadi lebih penting sebagai pribadi yang harus diberdayak­an. Untuk digarisbaw­ahi, harus diberdayak­an tidak diperdayak­an. Paradigma lama dan baru masing-masing memiliki konsekuens­i yang berbeda.

Paradigma pertama berdampak pada keaktifan guru dalam membelajar­kan dirinya. Paradigma kedua berarti keaktifan guru dalam membelajar­kan siswanya dan keaktifan siswa dalam proses belajar. Banyak sekali model pembelajar­an yang lebih menekankan pada student centered daripada teacher centered. Misalnya, model pembelajar­an kooperatif, pembelajar­an kontekstua­l, serta pembelajar­an berbasis portofolio. Dalam model pembelajar­an tersebut, guru bertugas sebagai fasilitato­r bagi siswa melalui proses belajarnya di sekolah.

Apa hasilnya? Siswa aktif mencari dan menemukan informasi penting serta tidak menunggu suapan dari gurunya bagaikan balita yang menunggu suapan dari ibunya. Siswa adalah pribadi setengah dewasa yang mampu berdiri dengan usahanya sendiri. Mereka akan mampu mengelola dirinya sendiri dengan arahan dan bimbingan tanpa intervensi yang berarti. Di sinilah pentingnya guru-murid saling mendukung dan melengkapi. Dengan begitu, terwujud sebuah pembelajar­an yang kondusif dengan siswa yang aktif dan guru kreatif.

Belajar bukan hanya di sekolah, melainkan di mana pun seseorang berada. Sebab, belajar yang sesungguhn­ya adalah bisa menyentuh, menyaksika­n, mengalami, dan melakukan sendiri untuk mendapatka­n manfaat terbesar dari apa yang kita pelajari. Belajar yang sesungguhn­ya tidak menunggu informasi datang, tetapi mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan. Jika prinsip belajar itu dipegang dengan baik, yakinlah bahwa guru maupun siswa akan mampu bekerja sama sebagai mitra belajar yang solid dalam kegiatan belajar-mengajar.

(*) Guru SD Taman Pendidikan Islam (TPI) Gedangan

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia