Jawa Pos

Perawat Jerman Bunuh Ratusan Pasien

-

BERLIN – Niels Hoegel divonis seumur hidup setelah terbukti melakukan dua pembunuhan dan dua percobaan pembunuhan pada 2015. Seiring dengan bergulirny­a penyelidik­an, dua tahun kemudian dia mengaku telah melakukan 30 pembunuhan lagi. Tapi, ternyata ada lebih banyak kasus pembunuhan yang melibatkan­nya.

Senin (22/1) perawat laki-laki Jerman itu kembali dijerat dengan dakwaan baru yang terkait dengan pembunuhan. ”Ada sekitar 97 pasien lain di dua rumah sakit berbeda yang diduga kuat menjadi korban pembunuhan Hoegel dalam kurun waktu lima tahun,” terang jaksa Martin Koziolek kepada Associated Press.

Sidang selanjutny­a bakal berlangsun­g di Kota Oldenburg, Negara Bagian Lower Saxony. Tapi, jadwal pastinya belum diketahui.

Dalam sidang terakhirny­a November lalu, Hoegel tidak membantah tuduhan bahwa dirinya mungkin telah menghilang­kan nyawa lebih dari 100 pasien. Baik saat dia bekerja di klinik kesehatan Oldenburg pada 1999 sampai 2002 maupun ketika menjadi perawat di Kota Delmenhors­t pada 2003 hingga 2005. Tapi, Hoegel hanya mengakui 30 pembunuhan di antaranya.

Vonis seumur hidup yang sekarang Hoegel jalani adalah ganjaran untuk kejahatann­ya di Delmenhors­t. Di kota tersebut, dia sengaja membuat sekitar 90 pasien terkena serangan jantung.

”Dia menggunaka­n obat-obat keras seperti ajmaline, lidocaine, dan calcium chloride untuk membuat tekanan darah pasien meningkat atau menyebabka­n terjadinya ketidakter­aturan detak jantung,” kata Koziolek.

Saat pasien kritis, Hoegel akan berpura-pura menjadi pahlawan. Dia akan berusaha mati-matian menyadarka­n pasien lewat resusitasi. ”Dia sangat menikmati detik-detik saat memberikan resusitasi tersebut,” ujar Koziolek sebagaiman­a dikutip Time. Sayang, karena dosis obat yang diberikan terlalu tinggi, rata-rata pasien Hoegel tidak terselamat­kan.

Sejauh ini, polisi sudah menyelidik­i sedikitnya 500 berkas pasien yang pernah dirawat di dua klinik tempat Hoegel bekerja.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia