Lebih dari 1.000 Rumah Rusak
GEMPA 6,4 skala Richter (SR) Selasa (23/1) membawa kerusakan yang cukup masif di Provinsi Banten. Khususnya di Kabupaten Lebak karena lokasinya paling dekat dengan episentrum gempa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten mengungkapkan, 18 kecamatan terdampak gempa di Kabupaten Lebak J
Data terakhir menunjukkan, 154 rumah rusak berat dan 961 rumah rusak ringan. Selain rumah, 24 fasilitas umum rusak.
”Tapi, data ini masih dinamis karena ada rumah rusak ringan yang langsung diperbaiki sendiri oleh warga sehingga tidak lagi masuk data,” terang anggota Pusdalops BPBD Banten Darmidi saat dihubungi tadi malam.
Selain Lebak, kabupaten lain yang cukup parah adalah Pandeglang. Di Kabupaten tersebut, ada 12 kecamatan yang terdampak. Hingga sore kemarin, terdata 2 rumah rusak berat, 6 rumah rusak ringan, dan 6 fasilitas umum rusak. Di Kabupaten Tangerang, kantor dinas PU dan satpol PP rusak ringan akibat gempa. Sementara itu, di Kabupaten Serang terdapat 4 rumah di 4 kecamatan yang rusak ringan.
Terkait pengungsi, pergerakan memang sudah mulai ada. Namun, Darmidi mengaku belum bisa memastikan datanya. Sebab, pergerakannya dinamis. Bukan tidak mungkin warga datang ke posko untuk sekadar melapor. Mayoritas masih memilih bertahan di rumah yang dalam kondisi rusak karena yakin kondisinya aman. ”Ini berbeda dengan banjir yang memang mengharuskan evakuasi total,” lanjutnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Wilem Rampangilei menuturkan, pihaknya semalam baru saja tiba di Lebak untuk mengecek kondisi terkini dampak gempa. Semalam atau selambatnya pagi ini dijadwalkan ada pertemuan antara sejumlah pihak yang terkait dengan gempa. Termasuk di pemda setempat. ”Besok (hari ini, Red) segera saya share (perkembangan) setelah rapat evaluasi,” janjinya.
Hingga kemarin (24/1), bantuan terus mengalir ke lokasi-lokasi kerusakan terparah lantaran gempa di Kabupaten Lebak, Banten. Bantuan yang telah dikirimkan Kementerian Sosial (Kemensos) senilai Rp 243.038. 350. Selain itu, lebih dari 1.000 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) diterjunkan untuk membantu korban.
Bantuan diserahkan langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham kepada Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. Mensos berharap bupati mencari cara untuk menampung warga yang rumahnya terkena dampak bencana. ”Saya minta Ibu Bupati untuk memastikan bantuan sampai ke korban,” kata Idrus di sela-sela kunjungan kemarin.
Penyerahan bantuan dilakukan di kantor Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak. Setelah itu, Mensos melanjutkan meninjau lokasi bencana di Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan.
Bantuan yang disampaikan, antara lain, 640 paket paket laukpauk, 2 ton beras, 300 lembar selimut, 200 lembar tenda gulung, dan 100 paket sandang.
Bantuan logistik disalurkan oleh 1.030 anggota Tagana dan personel dinas sosial ke beberapa titik bencana. Bantuan logistik difokuskan kepada 92 KK yang rumahnya rusak berat.
Gempa Juga Terjadi
di Simeulue, Aceh Sementara itu, gempa berkekuatan 5,1 (SR) yang terjadi di Kabupaten Simeulue, Aceh, kemarin tidak membawa kerusakan. Menurut laporan Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), banyak warga Simeulue yang tidak menyadari daerahnya telah dilanda gempa berkekuatan cukup besar. Mereka mengaku baru mengetahuinya setelah ada informasi berantai di media sosial.
”Tidak terasa guncangannya, mudah-mudahan tidak ada gempa susulan,” kata Suryani, ibu rumah tangga di Kota Sinabang, Kecamatan Simeulue Timur, kepada Rakyat Aceh.
Menurut Kepala Kantor BPBD Simeulue Ikhsan Mikaris, gempa bumi yang terjadi kemarin dirasakan selama beberapa detik. ”Hingga saat ini, kondisi dan situasi aman dan normal, tapi kami minta dan imbau warga tetap waspada terhadap gempa bumi susulan,” ujarnya.
Dia juga mengimbau warga untuk mewaspadai tanda-tanda gerakan air laut karena gempa berpusat di Samudra Hindia, tepatnya barat daya Kabupaten Simeulue. ”Kita imbau kepada warga juga waspada terhadap tanda-tanda gerakan air laut untuk mengantisipasi tsunami,” lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Simeulue Erly Hasim mengingatkan masyarakat supaya tidak terprovokasi dengan isu yang tidak benar alias hoax. Karena itu, dia berpesan agar informasi yang berasal dari BPBD Simeulue saja yang dijadikan pegangan. Satu pintu.