The Minions Selalu Atraktif
Tersingkir di Awal, Jojo Minta Maaf
JAKARTA – Ganda putra andalan Indonesia Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengawali laga pertama Indonesia Masters 2018 di Istora Senayan, Jakarta, dengan mulus. Kemarin mereka mengalahkan ganda Thailand Tinn Isriyanet/Kittisak Namdash dua set langsung, 21-16,21-16.
Markus mengakui lawannya bermain bagus, ulet, dan solid. Tidak mudah untuk meraih kemenangan. ’’Percaya diri mereka juga sedang naik karena habis juara Thailand Masters lalu,’’ katanya.
Hal senada diucapkan Kevin. Pada set pertama, mereka mengambil inisiatif menekan. Beberapa kali kesalahan berusaha tidak diulangi. Komunikasi juga berjalan apik. ’’Kami bersyukur bisa menang dari ganda Thailand itu,’’ tuturnya. Sayang, Markus/Kevin harus berhadapan dengan rekan sendiri sesama pelatnas, Rian Agung/Hendra Setiawan.
Langkah mulus juga dialami pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Dalam laga pertama kemarin, mereka melawan kompatriot sesama Pelatnas Cipayung Tania Oktaviani Kusumah/Vania Arianti Sukoco. Jawara French Open tersebut memenangi laga 21-6, 21-18.
’’Siapa pun lawannya, step-by-step harus kami lalui. Nggak ada lawan yang gampang di sini. Semua sama,’’ tegas Greysia. Dia bersyukur bisa lolos ke babak kedua. Setidaknya masih ada harapan untuk tampil di final.
Selanjutnya, pasangan yang mengawali debut di Sudirman Cup 2017 itu akan bentrok kembali dengan pasangan asal Indonesia lainnya, Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Agatha/Siti berhasil menang atas pasangan Denmark Julie Finne-Ipsen/ Rikke Soby 16-21, 21-16, 21-10.
Sayang, pada hari kedua Indonesia Masters, tunggal putra Indonesia Jonatan Christie kandas pada babak pertama. Pemain peringkat ke-13 dunia tersebut takluk oleh pebulu tangkis Korea Selatan So Wan-ho dua set langsung, 15-21, 1021. Jojo –sapaan Jonatan Christie– menyampaikan permohonan maaf kepada penonton yang hadir di Istora Senayan atas penampilannya yang tidak sesuai dengan harapan.
Wajahnya seketika murung saat berjalan meninggalkan lapangan pertandingan. Kepalanya tertunduk malu seakan enggan memperlihatkan raut muka sedih dan kecewa. Kondisi mental Jojo down. ’’Saya juga nggak menyangka main seburuk ini. Tapi, harus saya akui,’’ ucapnya.
Pemain 20 tahun tersebut menyatakan, ambisi harus menang dalam laga pertama malah menjadi bumerang. Pada awal-awal laga, strategi berjalan lancar. Bermain menekan dari menit pertama dengan bolabola pendek cepat dengan variasi netting berhasil membuahkan poin demi poin untuk dirinya.