Manajemen Pasung Dapat Perhatian Kemen PAN-RB
RSJ Menur Jadi Perwakilan di Event PBB
SURABAYA – Jumlah orang yang dipasung di Jawa Timur menurun drastis. Merujuk data 2014, tercatat ada 2.179 orang. Tahun lalu masih ada 749 orang. Salah satu sebab menurunnya jumlah orang yang dipasung adalah keberadaan inovasi Multilevel Manajemen (MLM) Pasung yang dipelopori Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur.
Program tersebut melibatkan berbagai lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam menangani para korban pasung. Mulai masyarakat, LSM, pemerintah, hingga dunia pendidikan. Keberhasilan MLM Pasung mendapat perhatian dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB). RSJ Menur menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam event internasional United Public Services Award (UNPSA). Ajang tersebut diselenggarakan PBB.
’’Besok (hari ini, Red) mereka (perwakilan Kemen PAN-RB) melakukan visitasi untuk melakukan pengecekan,’’ tutur Direktur RSJ Menur Dr drg Sri Agustina Ariandani di sela rapat koordinasi lintas sektor program Jawa Timur Bebas Pasung kemarin (24/1).
Sri menambahkan, dari jumlah total yang sudah dibebaskan dari pasung, 277 pasien dirawat di RSJ Menur. ’’Para pasien yang dirawat ini biasanya karena ada penyakit penyerta,’’ katanya.
Penyakit penyerta biasanya timbul karena lamanya pasien tersebut dipasung. Untuk menangani kondisi itu, dibutuhkan waktu minimal dua bulan hingga pasien dinyatakan bisa kembali ke rumah. Sementara itu, korban pasung yang tidak disertai penyakit penyerta bisa dirawat di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Di lapangan, pemasungan bukan hanya pada orang dengan gangguan jiwa. Penderita penyakit retardasi mental dan epilepsi juga ada yang dipasung.