Kemendikbud Rilis Kisi-Kisi USBN 2018
JAKARTA – Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) melansir kisi-kisi USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) 2018 kemarin (25/1). Kisi-kisi tersebut meliputi jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK sederajat.
”Dengan keluarnya kisi-kisi ini, para guru dan siswa sudah bisa bersiap menghadapi USBN,” kata Kepala BSNP Bambang Suryadi J
Kisi-kisi USBN dijadikan acuan pengembangan dan perakitan naskah soal USBN.’’
BAMBANG SURYADI Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan
Bambang menerangkan, kisikisi USBN disusun oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud. Kisi-kisi mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti dibuat oleh Kementerian Agama (Kemenag). Kisikisi tersebut bisa diunduh masyarakat di website BSNP (bsnpindonesia.org).
”Kisi-kisi USBN dijadikan acuan pengembangan dan perakitan naskah soal USBN,” tuturnya.
USBN di jenjang SD tahun ini tidak jadi digelar untuk delapan mata pelajaran (mapel). Kemendikbud memastikan bahwa USBN di jenjang SD tetap tiga mapel. Yaitu, bahasa Indonesia, matematika, dan IPA.
Pembaruan lain dalam USBN adalah adanya butir soal esai. Se- puluh persen soal USBN adalah isian. Sisanya tetap pilihan ganda.
Ketentuan soal esai itu juga berlaku untuk jenjang SD, SMA, dan SMK sederajat. Dari seluruh soal yang diujikan, 75 persen dibuat guru melalui kelompok kerja guru (KKG) dan sisanya 25 persen dibuat Kemendikbud.
Ketentuan baru berikutnya, untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK serta yang sederajat, seluruh mapel diujikan di USBN. Sebagai gantinya, sekolah tidak perlu menyelenggarakan ujian sekolah (US) kembali. Terkait jadwal pelaksanaan USBN, Bambang mengatakan ditetapkan masingmasing satuan pendidikan. ”Bisa sebelum atau setelah unas (ujian nasional),” jelasnya.
Unas SMA/MA digelar pada 9–12 April. Unas SMK dilaksanakan pada 2–5 April. Kemudian, unas SMP/MTs diadakan pada 23–26 April.
Dihubungi secara terpisah, pengamat pendidikan Indra Charismiadji menyoroti munculnya soal isian dalam USBN maupun unas. Khusus untuk unas yang akan dijalani siswa SMP dan SMA atau yang sederajat, soal berbentuk isian disebut pemerintah sebagai isian singkat.
Intinya sama saja, yakni bukan soal pilihan ganda seperti umumnya. Menurut Indra, soal isian sebaiknya berkategori C2 (memahami) dan C3 (mengaplikasikan).
Kemudian, ke depan dikembangkan sehingga bisa dimasukkan soal isian kategori C4 (analisis) dan C5 (evaluasi). Dia berharap soal isian tidak berada di level C1 (menghafal). ”(Karena, Red) sama aja membodohi bangsa,” tuturnya.