VARIAN SPESIAL UNTUK YANG ANTI-MAINSTREAM
Memenuhi selera dan kebutuhan orang kebanyakan merupakan kunci dalam mendulang volume penjualan. Namun, bagi pabrikan otomotif, artinya bukan membiarkan begitu saja segmen penghobi yang memiliki ceruk pasar lebih sempit.
MESKI angka penjualannya tak signifikan, produk-produk segmented tetap dihadirkan oleh produsen untuk meningkatkan citra dan memperkuat portofolio. Jenis yang mengusung konsep street dan klasik menjadi salah satu produk segmented yang menarik. Populasinya tak banyak. Namun, jenis itu akan menjadi sorotan konsumen tiap kali agen pemegang merek (APM) meluncurkan satu produk baru.
Tak terkecuali bagi pabrikan sebesar Honda. Memang pen- jualan skutik Beat dan Vario atau sportbike CBR series berhasil mencatatkan volume penjualan yang memuaskan bagi Astra Honda Motor (AHM) sebagai APM Honda di tanah air. Namun, hal tersebut tak lantas membuat AHM hanya berfokus menghadirkan produk skutik atau sport. AHM juga membawa produk-produk seperti Honda CMX500 Rebel, Africa Twin, dan CRF 250 Rally.
Honda Rebel menjadi produk yang berbeda jika dibandingkan dengan lainnya. Dengan desain bergaya cruiser, tentu saja Honda Rebel menyasar segmen khusus. ”Kami meluncurkan Honda CMX500 Rebel untuk menjawab tren konsumen Indonesia,” ujar Deputy Head of Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin.
Hal sama dilakukan pabrikan Jepang lainnya, yakni Kawasaki. Meski terkenal dengan lineup sportbike-nya, Kawasaki menyelipkan seri W175 yang kental akan nuansa retro. W series merupakan pengganti seri Estrella yang sebelumnya eksis di Indonesia melalui varian 800 cc dan 250 cc. Desainnya sangat memikat, khususnya bagi yang tak asing dengan motor model klasik dan modifikasi ala scrambler.
”Kami sebelum mengeluarkan W175 melakukan riset market dulu. Ternyata, market retro semakin lama meningkat. Langsung booming. Bulan pertama sudah 1.500 unit,” ujar Deputy Head Sales & Promotion Division PT Kawasaki Motor Indonesia Michael Chandra Tanadhi.
Hingga Januari ini, bahkan pemesan Kawasaki W175 sudah bertambah 2.000. Artinya, total ada 3.500 unit yang diminati konsumen. ”Kami yakin penggemar motormotor di segmen nonmainstream itu akan terus bertumbuh, termasuk di Indonesia,” tambah Michael.
Di samping merek-merek tersebut, ada juga produsen yang memang mengkhususkan diri membidik konsumen anti-mainstream. Salah satunya adalah Royal Enfield. Pabrikan asal India itu dikenal dengan produk-produk yang sebagian besar bergaya klasik.