Berguncang sebelum Keluar Jalur
SEGGIANO DI PIOLTELLO– Kereta komuter yang membawa 250 orang dari Cremona menuju Stasiun Porta Garibaldi, Milan, Italia, kemarin pagi (25/1) terasa lain. Mendekati Stasiun Pioltello Limito, kereta berguncang dengan keras selama beberapa menit seakan-akan berjalan di atas bebatuan.
Para penumpang tahu ada yang tidak beres. Sesaat kemudian, terdengar suara keras dan kereta yang dioperasikan Trenord itu keluar lintasan. Tiga gerbong benar-benar berada di atas tanah dan gerbong lainnya miring.
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Kereta sedang penuh dengan para penumpang yang menuju Milan untuk berangkat kerja. Tiga orang dilaporkan tewas di lokasi kejadian, semuanya perempuan. Sementara itu, lebih dari 100 orang terluka, 13 di antaranya cukup parah.
Trenord sempat dikritik karena dalam akun Twitter-nya, mereka menyebut kecelakaan tersebut sebagai masalah teknis. Penyebab kecelakaan tunggal itu belum diketahui. ”Polisi tengah melakukan penyelidikan dan menginterogasi masinis,” ujar Kepala Polisi Milan Marcello Cardona kepada La Stampa.
Rete Ferroviaria Italiana (RFI), perusahaan yang bertanggung jawab atas struktur rel kereta api di Italia, juga menyatakan masih mencari tahu penyebab pasti kecelakaan tersebut. Mereka mendeteksi adanya kerusakan rel sekitar 2,3 kilometer sebelum lokasi kecelakaan.
”Tapi, masih terlalu dini untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan,” ujar Direktur Regional RFI Vincenzo Macello seperti dilansir Reuters. Dia menambahkan bahwa perawatan dan pengecekan dilakukan secara berkala di semua rel. Namun, perawatan itu kerap dilakukan subkontraktor. Bukan petugas perkeretaapian.
Jalur kereta api di Italia merupakan salah satu yang paling aman di Eropa. Kecelakaan kemarin adalah yang paling mematikan sejak tabrakan dua kereta Puglia yang menewaskan 23 orang pada Juli 2016.