Bebaskan Pilihan soal Bahan
Heaven is Mindset Karya Franziska Fennert
SURABAYA – Franziska Fennert tidak punya batas akan bahan ketika membuat karya. Seniman kelahiran Jerman yang kini tinggal di Jogjakarta itu bisa menciptakan karya dengan bahan apa pun. Karyanya bukan hanya lukisan, melainkan juga instalasi.
Lebih dari 20 karya seni rupa kontemporer dipamerkan di Visma Art Gallery sejak kemarin (26/1) hingga sebulan ke depan. Bertajuk Heaven is Mindset, karya hasil tangan Fennert tersebut dipersiapkan lebih dari setahun.
Bahkan, perempuan itu memulai rangkaian karya Heaven is Mindset sebelum punya rencana membuat solo exhibition. Dia menggabungkan banyak bahan untuk melahirkan karya tersebut. Mulai bebatuan Gunung Merapi hingga pakaian bekas.
Dari karya-karya tersebut, dia ingin menampilkan situasi politik dan isu sosial yang terjadi saat ini. Salah satu karyanya berjudul Walking, misalnya. Dia membangun ruang televisi keluarga. Televisi itu menampilkan video berisi langkah kaki pengungsi dan diselipkan video berita mengenai tragedi Rohingya. ”Saya mau menunjukkan kalau kita bisa melihat tragedi ini. Tapi, kita tidak dapat melakukan apa pun. Hanya bisa menonton dari rumah,” jelasnya.
Karya lainnya adalah dua lukisan yang katanya berkali-kali direvisi hingga lapisan akrilik menjadi cukup tebal. ”Pertama itu dia hitam. Lalu, ada beberapa pohon dan landscape,” terangnya sambil menunjuk lukisan berjudul Infusion. Kemudian, lukisan tersebut kini berubah menjadi dewa dengan empat wajah yang menggendong dua anak macan sebagai representasi power atau kekuatan.
Sebelumnya, Fennert menggelar solo exhibition Heaven is Mindset di Semarang. ”Saya kemudian mau pameran di sini karena melihat keseriusan Visma Art Gallery dalam menampilkan karya seni rupa,” kata seniman yang pernah menggelar pameran tunggal di Jerman, Berlin, dan Italia itu.
Irawan Hadikusumo, pengelola Visma Art Gallery, mengungkapkan keinginannya untuk menarik seniman muda Surabaya agar mencoba berkarya seperti Fennert. ”Agar jadi contoh, seni rupa bisa dari bahan apa saja. Bukan hanya lukisan,” ungkapnya.