Jawa Pos

Duduk Dekat Rel, Pelajar Terserempe­t Kereta

-

SIDOARJO – Mendung duka memayungi keluarga Mochammad Habib kemarin (3/2). Mereka harus kehilangan pelajar kelas VIII tersebut untuk selama-lamanya. Ketika pulang sekolah remaja 14 tahun itu terserempe­t kereta api (KA) di Desa Tawangsari, Taman. Dia tewas seketika di lokasi kejadian.

Berdasar informasi, korban pulang sekolah pukul 10.30. Dia bersama teman-temannya nongkrong di sekitar rel KA. Lokasinya tidak jauh dari sekolah. Habib duduk di atas bebatuan. Posisinya di utara rel KA. Nah, setengah jam kemudian petaka terjadi.

Di lokasi saat itu hanya tersisa korban dan satu temannya, Mita Aulia. Mereka larut dalam percakapan sampai tidak menyadari keberadaan KA Logawa jurusan Surabaya–Jogjakarta yang melaju kencang dari timur. ’’Mereka sempat diingatkan warga sekitar yang kebetulan lewat. Berulang-ulang diteriaki,’’ ujar Kapolsek Taman AKP Samirin.

Mita mendengar teriakan peringatan tersebut. Dia bergegas lari menjauhi rel KA. Namun, tidak demikian dengan korban. Habib hanya berpindah sedikit dari tempat duduknya semula.

Setelah KA melintas, tubuhnya sudah tidak terlihat duduk. Miris, remaja itu ternyata sudah tewas. Sejumlah polisi pun mendatangi lokasi kejadian. Mereka mengevakua­si korban ke RS Bhayangkar­a Polda Jatim. ’’Memprihati­nkan. Duduk di sekitar rel kereta memang berbahaya, tidak seharusnya dilakukan,’’ ucap Samirin.

Beberapa jam sebelumnya, peristiwa serupa terjadi di Desa Larangan, Candi. Kejadian yang berlangsun­g pukul 06.45 itu hanya melukai Sanjaya Wibowo, si korban. ’’Tidak sampai tertabrak frontal, tapi tetap saja terserempe­t badan kereta yang lewat,’’ tutur Kanitreskr­im Polsek Candi Iptu Isbahar Buamona.

Berdasar keterangan para saksi, korban saat itu memancing di kubangan air di sebelah rel KA. Wibowo tidak tahu bahwa dari selatan melaju KA Penataran jurusan Blitar–Surabaya. ’’Namanya orang kurang waras,’’ ucapnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia