Jawa Pos

’’Mayat’’ Nyetir Mobil, Tabrak Dua Motor

Diduga karena Minuman Beralkohol

-

SORONG – Seorang aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Sorong berinisial EB, 41, meninggal saat mengemudik­an mobil Avanza pada Minggu (4/2) pukul 04.10 WIT. Dugaan sementara, EB meninggal karena terlalu banyak minum minuman beralkohol. Peristiwa itu terjadi di Jalan Sam Ratulangi, Kota Sorong, tepatnya di depan Hotel Batanta, Kampung Baru.

Dikutip dari Radar Sorong (Jawa Pos Group), salah seorang saksi dalam peristiwa itu adalah Ratna Sari. Perempuan 26 tahun tersebut berada di mobil yang sama ketika EB meninggal dalam kondisi mengemudik­an mobil. Dia juga membeberka­n kronologi peristiwa itu kepada polisi secara detail.

Diawali Sabtu malam (3/2), Sari mengaku menghabisk­an malam bersama EB di sebuah kelab malam di Kota Sorong. Sambil berbincang lama, keduanya juga minum minuman beralkohol. EB dan Sari meninggalk­an kelab malam itu Minggu dini hari (4/2).

Keluar dari kelab malam, EB mengajak Ratna menyusuri kawasan Kampung Baru menggunaka­n mobil Toyota Avanza. Namun, karena hari semakin pagi, Ratna meminta EB mengantarn­ya beristirah­at di Hotel Batanta, depan Tembok Berlin, Sorong. EB yang dalam kondisi mabuk berat, lanjut Ratna, mengiyakan permintaan­nya.

Sesampai di bundaran Tembok Berlin, EB membelokka­n mobil ke arah Hotel Batanta. Saat membelokka­n mobil tersebut, EB tiba-tiba tak sadar diri. Tubuhnya roboh ke kiri hingga kepalanya berada di pangkuan Ratna yang duduk di sebelah kiri. Di saat yang sama, kaki EB masih mengincak pedal gas. ’’Mobil tetap jalan,” kata Ratna.

Mobil tersebut melaju ke arah dua lelaki yang sedang duduk di atas dua motor, tepat di depan Hotel Batanta. Pria bernama Marten dan Yohanis itu kaget bukan kepalang. Yohanis berhasil menghindar dengan cara melompat dari atas motornya. Sementara itu, Marten mendapat luka kecil di kaki kiri meski sempat terseret mobil.

Ratna menambahka­n, setelah mobil menabrak

Dalam kasus kematian korban tidak ada persekusi. Hasil visum di rumah sakit juga tidak menunjukka­n tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.’’

AKP IMAM MALADI Kasatlanta­s Polres Sorong Kota

dan menyeret motor hingga akhirnya berhenti, beberapa warga berlarian ke lokasi kejadian. Karena takut, Ratna keluar mobil dan masuk ke dalam Hotel Batanta. ”Awalnya mereka berteriak, ’pukul dia, pukul dia.’ Tapi, pas dekat, mereka tidak jadi marah,” imbuh Ratna.

Warga yang mengetahui EB sudah meninggal malah menghubung­i kepolisian dari Sorong Barat. Setelah itu, jenazah EB dibawa ke RSUD Kabupaten Sorong.

Saat dikonfirma­si, Kasatlanta­s Polres Sorong Kota AKP Imam Maladi mengungkap­kan, korban murni meninggal sebelum menabrak Marten dan Yohanis. ”Dalam kasus kematian korban tidak ada persekusi. Hasil visum di rumah sakit juga tidak menunjukka­n tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” katanya.

Berdasar keterangan para saksi, polisi menuturkan bahwa korban sempat makan nasi kuning di sebuah warung setelah meninggalk­an kelab malam. Setelah makan itu, korban bersama saksi Ratna hendak istirahat di hotel.

Imam menambahka­n, hingga kemarin, polisi masih melakukan pemeriksaa­n lebih lanjut terhadap saksi dan korban yang tertabrak mobil. Namun, keluarga korban meninggal dunia (MD) sudah menerima kejadian tersebut dengan ikhlas. ”Pak Kapolres juga sudah mendatangi keluarga korban. Mereka menandatan­gani surat pernyataan bahwa keluarga ikhlas,” jelas Imam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia