Tangis Perpisahan untuk Buaya Kojek
BOGOR – Suasana dramatis mengiringi detik-detik buaya ”Kojek” Sempur milik Muhammad Irwan saat diangkut petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bogor. Maimunah, ibu kandung Irwan, tak kuasa menahan tangis kala buaya yang dia pelihara selama 21 tahun itu dimasukkan ke peti.
”Kojek .... Kojek...” jerit Mumun –sapaan Maimunah– memanggil nama buaya kesayangannya yang dibawa menuju mobil boks kemarin (4/2).
Evakuasi Kojek kemarin juga mengundang perhatian warga Kampung Sempurlereng, RT 04, RW 01, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor. Mereka menyaksikan buaya dengan berat 200 kilogram itu enggan meninggalkan rumah yang telah sekian lama ditempati. Bahkan, Kojek sempat melawan dan terus bergerak ketika diarahkan ke peti khusus untuk evakuasi. Sampai akhirnya, pemilik buaya terus berbicara kepada Kojek untuk menenangkannya.
Dengan menggunakan lakban, mata dan rahang Kojek perlahan ditutup Irwan. Sambil diajak bicara, akhirnya Kojek mau menuruti perintah Irwan dengan merangkak masuk ke peti. Saat itu pula, delapan petugas BKSDA membawa Kojek ke mobil untuk dipelihara di Taman Safari.
Pemilik buaya muara Muhammad Irwan mengungkapkan, dirinya menerima kenyataan jika harus ditinggal Kojek. Dia juga memahami bahwa buaya termasuk hewan yang dilindungi berdasar undang-undang. Dia hanya meminta agar Kojek diurus di Taman Safari, tidak dialihkan ke tempat lain. Irwan juga tidak ingin Kojek dilepas langsung ke alam liar. Sebab, ia sudah terbiasa kontak dengan manusia dan bakal tidak bisa beradaptasi, baik dengan lingkungan liar maupun buaya lainnya.(ryn/c/feb/c10/fat)