Naik Daunnya Tren Memutihkan Mr P
PARIS – Bedah plastik, belakangan, semakin berorientasi pada fungsi kosmetik. Bukan hanya wajah, tetapi juga sudah merambah organ genital. Itu juga berlaku bagi kaum pria. Salah satunya operasi pemutihan kulit penis. Selama setahun terakhir operasi yang melibatkan teknologi laser itu marak di Thailand. Mengapa Thailand? Sebab, Negeri Gajah Putih itu merupakan salah satu negara di Asia yang paling gila pada segala bentuk terapi pemutihan. ”Yang seperti itu tidak perlu dilakukan,” kritik Massimiliano Brambilla, dokter bedah plastik khusus organ genital, dalam wawancara dengan Agence France-Presse Sabtu (3/2). Dia mengimbau publik untuk tidak melakukannya.
Selain laser, menurut Brambilla, operasi yang membutuhkan biaya USD 650 (Rp 8,7 juta) itu melibatkan berbagai cairan kimia dosis tinggi. Akibatnya, pascaoperasi, pasien akan merasa seperti terbakar pada bagian intimnya. ”Lebih buruk lagi, kulit pada bagian sensitif itu bisa terluka atau malah berparut. Jika itu terjadi, bukannya bertambah putih, penis akan lebih hitam,” jelasnya.
Awal bulan ini sebuah klinik di Bangkok mengaku telah melakukan pemutihan penis pada lebih dari 100 pria. Padahal, mereka baru enam bulan beroperasi. Tren itu sukses menggeser terapi pembesaran penis di Thailand. ”Menurut saya, itu merupakan salah satu dampak pornografi,” ungkap Fabien Boucher, dokter bedah plastik asal Prancis. Kulit pada organ genital, kata dia, memang selalu lebih gelap. Dan, itu wajar.