Orientasi Pendidikan Telah Melenceng
Hingga saat ini tersebar di 77 lapas dan 1 rutan
SAMPANG – Kasus dugaan pemukulan oleh siswa hingga mengakibatkan guru meninggal dunia mengagetkan mantan Ketua MK Mahfud MD. Sebab, peristiwa itu terjadi di Madura yang menjunjung tinggi penghormatan kepada sosok guru. Pria kelahiran 13 Mei 1957 tersebut melayat ke rumah almarhum Achmad Budi Cahyanto kemarin (4/2).
Dia tiba di rumah duka Jalan Jaksa Agung Suprapto, Dusun Pliyang, Desa Tanggumong, Kecamatan Sampang, pukul 11.35. Dia ditemui ayah almarhum, M. Satuman Ashari; istri almarhum, Sianit Sinta; dan keluarga yang lain.
Mahfud yang lahir di Sampang tahu betul proses pendidikan di Madura. Bagi Mahfud, peristiwa guru dipukul siswa hingga meninggal itu cukup mengagetkan dan memilukan.
”Saya ini orang Sampang. Kalau saya bayangkan orang Madura dulu itu, nggak pernah mungkin terjadi murid memukul gurunya. Seorang guru harus dihormati,” ucap Mahfud kepada Jawa Pos Radar Madura.
Guru besar Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta itu menceritakan, semasa sekolah dulu, kalau ada guru marah kepada murid, orang tua ikut senang. Bahkan, orang tua menemui guru tersebut agar anaknya dimarahi lagi.
”Zaman dulu, nggak ada murid itu berani kepada guru. Tapi, sekarang zaman sudah berubah dan ada pergeseran nilai,” imbuhnya.
Mahfud menilai ada yang salah dalam dunia pendidikan. Orientasi pendidikan telah melenceng dari nilai-nilai akhlak dan budi pekerti. Justru bertumpu pada nilai-nilai teknis operasional, logika, dan kemampuan teknologi.