Habis Sudah Wakil Jatim
SOLO – Publik sepak bola Jatim begitu antusias akan babak 8 besar Piala Presiden 2018. Sebab, mereka memiliki tiga wakil yang lolos. Yakni, Persebaya Surabaya, Madura United, dan Arema FC. Sayang, semua gugur dan gagal melaju ke semifinal karena kalah oleh lawan-lawannya.
Kalau Persebaya dan Madura United kalah adu penalti oleh PSMS Medan dan Bali United, Arema kalah dalam waktu normal. Klub berjuluk Singo Edan tersebut ditundukkan Sriwijaya FC 1-3 dalam pertandingan terakhir babak 8 besar di Stadion Manahan, Solo, tadi malam.
Arema bukan hanya gagal lo- los ke semifinal, melainkan juga tidak berhasil mempertahankan gelar juara bertahan. Padahal, mereka mendapat hadiah dua tendangan penalti dari wasit asal Indramayu Dodi Setia Purnama. Satu eksekusi gagal dan satunya gol.
Ya, Arema bisa unggul lebih dahulu kalau saja Dedik Setiawan berhasil menjalankan tugas sebagai eksekutor penalti pada menit ke-62. Namun, sepakannya digagalkan kiper Sriwijaya Teja Paku Alam. Penalti didapat Arema karena wasit menilai bek Sriwijaya Bio Paulin melanggar Dedik.
Lalu, penalti kedua diberikan wasit setelah duel udara antara bek Sriwijaya Alfin Tuasalamony dan pemain Arema Johan Alfarizi pada menit ke-73. Kali ini Ahmad Nur Hardianto sebagai eksekutor menjalankan tugas dengan baik. Tetapi, ketika itu, Arema tertinggal. Sriwijaya tadi malam unggul melalui gol Bio Paulin (67’), Syahrian Abimanyu (71’), dan Beto Goncalves (85’). Dengan begitu, Laskar Wong Kito –julukan Sriwijaya– lo- los ke semifinal menyusul PSMS Medan, Bali United, dan Persija Jakarta. Yang akan menjadi lawan Sriwijaya di semifinal adalah Bali United.
Kegagalan Arema tadi malam membuat puyeng pelatih Joko Susilo. Sebab, dia telah menyiapkan dengan baik skema bermain untuk membendung Sriwijaya. Teryata Arema tetap kalah. Meski begitu, dia belum bisa mengevaluasi kekalahan timnya tadi malam. ’’Saya ingin menenangkan diri dulu,’’ ucapnya.
Pria yang disapa Getuk itu mengatakan, faktor mental akan menjadi target pembenahan. Ketenangan pemain dalam menjalankan strategi di lapangan juga bakal menjadi pekerjaan rumahnya setelah ini. ’’Kualitas kami tidak kalah. Buktinya, kami bisa mengimbangi lawan. Hanya mental saja,’’ jelasnya.
Di sisi lain, pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan mengatakan bahwa lawannya cukup kuat dan disiplin dalam bertahan. ’’Tim lawan menunggu kesalahan kami. Kami juga sedikit terlambat merespons. Banyak bermain di tengah, tidak melebar,’’ jelas pelatih yang disapa RD itu.