The Minions Luar Biasa
Indonesia Sukses Raih Dua Gelar
NEW DELHI – Harapan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo untuk hat-trick gelar juara Dr Akhilesh Das Gupta India Open akhirnya terwujud. Ganda putra terbaik dunia tersebut mengandaskan perlawanan pasangan Denmark Kim Astrup/ Anders Skaarup Rasmussen dua set langsung 21-14, 21-16.
Laga berlangsung ketat pada menitmenit awal hingga papan skor menunjukkan angka 5-5. Setelah itu, Marcus/Kevin meningkatkan tempo permainan. Variasi serangan bola pendek cepat dan smes tajam The Minions seakan-akan tak terbendung oleh lawan.
Pada set kedua, Marcus/Kevin tidak menurunkan tempo permainan. Mereka pun unggul cepat 10-4. Namun, Astrup/ Rasmussen juga tidak mau peluang juaranya sirna. Keduanya bermain taktis hingga sempat menipiskan poin 11-12.
Momen-momen krusial terjadi saat skor 18-15 bagi keunggulan Marcus/Kevin. Pasangan yang mengenakan jersey keramat, kuning-kuning, itu terus menekan. Serobotan Kevin di depan net beberapa kali membuat pasangan Denmark frustrasi. Marcus/ Kevin pun berhasil menyelesaikan pertandingan dua set langsung.
Meski menang mudah, Kevin menyatakan bahwa laga final tersebut cukup sulit. ’’Mereka (Astrup/Rasmussen, Red) memiliki pertahanan yang bagus,” terang Kevin setelah memastikan India Open menjadi gelar kedua bagi Marcus/Kevin pada 2018. Pasangan ganda tersebut juga tercatat lima kali berturut-turut merebut gelar di turnamen yang mereka ikuti. Lima gelar itu didapat dari China Open Superseries Premier 2017, Hongkong Open Superseries 2017, BWF World Superseries Finals 2017 di Dubai, Indonesia Masters 2018, serta India Open 2018.
Di laga sebelumnya, ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga tak mau kalah. Mereka keluar sebagai kampiun India Open 2018 setelah mengalahkan Jongkolphan Kittiharakul/Rawinda Prajongjai dari Thailand 21-18, 21-15. Pasangan senior-junior tersebut bermain menekan meski sempat tertinggal pada awal laga.
Greysia belajar dari kekalahan di laga final Indonesia Masters sebelumnya. Menurut Greysia, saat itu, dirinya dan Apriyani terlalu menggebu-gebu. ’’Itu yang nggak boleh. Kami ingin mendapat ritmenya dulu. Memang, kami masih butuh banyak pengalaman main di final,’’ ujar pemain 30 tahun tersebut.
Indonesia sebenarnya berpotensi merebut tiga gelar. Ganda campuran Praveen Jordan/ Melati Oktavianti kalah oleh pasangan Denmark Mathias Christiansen/Christinna Pedersen 14-21, 15-21. Di pertandingan lain, tunggal putri tuan rumah India Pusarla V. Sindhu dikalahkan Beiwen Zhang, pemain Amerika Serikat yang berdarah Tiongkok.