Lebih Banyak Perempuan Tekuni Berkuda
SURABAYA – Berkuda menjadi salah satu hobi yang peminatnya semakin banyak. Kaum hawa tidak ingin ketinggalan. Mereka pun rajin berlatih dan getol ikut kejuaraan. Ardhita Ayu Dyah Putri, misalnya.
Remaja 14 tahun itu kemarin (4/2) tampak sibuk berlatih dengan kudanya. Dia tengah bersiap-siap untuk ikut bertanding dalam Emporium 3rd Friendship Competition 2018 di Kenpark Equestrian Indoor Surabaya. ’’Belajar naik kuda sejak Januari 2015. Memang passion dari kecil soalnya. Aku juga merasa lebih rileks tiap kali naik kuda,’’ ujar siswi SMP Islam AlAzhar 13 tersebut.
Meski sudah cukup mahir, Dhita, sapaan akrabnya, juga pernah jatuh dari kuda. Itu terjadi tahun lalu. Ceritanya, dia sedang berlatih melompati halang rintang. Siapa sangka, keseimbangannya kurang sehingga terpental jatuh dari atas kuda. ’’Sempat kapok tidak ingin naik lagi. Tapi, kok lama-lama malah jadi kangen. Akhirnya keterusan,” ucapnya.
Sementara itu, Aingelea Dyva Putri Wahyu Ramadani, 9, menyukai kuda sejak berusia 7 tahun. ’’Pertama coba dulu takut. Tapi, kalau sekarang sudah biasa saja,” jelasnya.
Selain Dhita dan Aingelea, dalam acara yang berlangsung dua hari tersebut, memang terlihat lebih banyak perempuan daripada laki-laki. Bahkan, di Emporium Horse Club, para perempuan menjadi anggota yang paling banyak bertahan. ’’Nggak tahu kenapa, yang cowok cuma berlatih beberapa kali terus hilang. Kalau perempuan dan anak-anak malah betah lama,” kata sang pemilik, Seno Iskandar.
Menurut dia, berkuda memiliki banyak manfaat. Selain olahraga, berkuda dapat membantu melatih leadership. Sebab, seorang joki harus bisa mengendalikan kuda agar patuh dan harus memiliki keseimbangan. ’’Berkuda ini juga nggak bisa dipaksa, harus keinginan sendiri dari hati. Bahkan, kalau sudah benar-benar passion, bisa sampai seharian dikandang,’’ tutur Seno.