Modifikasi Cerita di Ujian Kesenian
SURABAYA – Aula SMKN 10 Surabaya penuh pengunjung kemarin (4/2). Mulai anak-anak hingga orang tua duduk rapi di bangku penonton. Di sisi depan, beberapa guru sibuk mengisi formulir penilaian. Ya, mereka sedang menonton pertunjukan drama.
’’Ini merupakan bagian dari ujian praktik kesenian dan budaya. Seluruh anak kelas XII yang bermain,’’ ujar Kepala SMKN 10 Anisah. Menurut dia, drama tersebut bertujuan memberikan ruang kepada siswa untuk berkreasi secara positif. Total ada 16 kelas yang menjadi peserta dalam kegiatan itu. Setiap kelas diberi waktu minimal 30 menit untuk menampilkan karya terbaiknya.
Dengan tema kerajaan, pelajar SMK di wilayah Keputih itu pun memilih memodifikasi cerita yang sudah ada. Kelas XII multimedia I, misalnya. Kisah Ande-Ande Lumut pun berubah menjadi sebuah drama komedi yang membuat para penonton tertawa ngakak. Judulnya Golek Jodoh.
’’Ini kami mempersiapkannya sejak awal Januari. Sempat berdebat sih soal cerita yang akan dibawakan,’’ kata siswa kelas XII multimedia I Muhammad Anan Charismade Yanto. ’’Kami memilih mengemasnya dengan komedi. Jadi tidak sama persis dengan yang asli,’’ tambahnya.
Meski begitu, tokoh-tokoh utamanya tetap sama. Ada Klenthing Kuning, Klenthing Ungu, Klenthing Ijo, Klenthing Abang, Mbok Rondo, dan tentu Andeande Lumut. Bedanya, dalam kisah aslinya, si pangeran tampan berjodoh dengan Klenthing Kuning.
Kali ini mereka menjodohkannya dengan Mbok Rondo. Hasilnya, para penonton pun tertawa terpingkal-pingkal meski sesungguhnya adegan romantis. Sebab, yang berperan sebagai Mbok Rondo adalah seorang laki-laki.