Dibekuk dengan Sembilan Paket SS
SURABAYA – Jalan bisnis yang ditekuni Dicky Kurniawan sebulan terakhir tidak patut ditiru. Demi meraih untung besar, pemuda 23 tahun tersebut memilih berdagang sabu-sabu (SS). Belum lama menikmati hasil usahanya, dia keburu merasakan dinginnya penjara.
Unit Reskrim Polsek Karang Pilang mencium aksi nakal Dicky. Informasi awal menyebutkan bahwa Dicky kerap mengedarkan barang dagangannya itu di wilayah Karang Pilang. Dari informasi tersebut, polisi mengembangkannya menjadi penyelidikan.
Dicky ternyata menjajakan barang dagangannya ke masyarakat umum. Pria asli Malang itu mengaku tidak memiliki target khusus untuk melakukan penjualan. Dia memakai asas yang penting laku. ’’Awalnya saya jual ke teman dekat. Kemudian, lewat mereka, saya promosikan barang dagangan saya,’’ tuturnya.
Dicky mendapatkan pasokan barang haram tersebut dari salah satu kenalannya di Bangkalan, Madura. Dia menyebut namanya Erwin alias Nipo. Dicky selalu menyiapkan uang Rp 2 juta untuk sekali kulakan. Dengan uang itu, dia mendapatkan 30 gram SS. Untuk meraih keuntungan, Dicky kemudian membaginya ke dalam paket-paket kecil. Satu plastik kecil yang dijajakan seberat 3,39 gram. ’’Saya jual Rp 350 ribu,’’ katanya sembari terus menunduk.
Dicky ditangkap di kosnya di Kupang Segunting, Tegalsari. Ketika diringkus, Dicky tidak bisa mengelak. Sebab, sejumlah barang bukti ditemukan di kosnya. Yakni, sembilan plastik berisi SS dengan berat masingmasing 3,39 gram, sebuah handphone untuk bertransaksi, dan satu kartu ATM miliknya. ’’Biasanya, uangnya saya buat kebutuhan sehari-hari Pak. Saya nggak kerja,’’ paparnya.
Polisi langsung mengeler Dicky ke Mapolsek Karang Pilang. Dia mengakui semua perbuatannya. Saat ini polisi berfokus mengejar Nipo. Orang yang menjadi induk peredaran narkoba Dicky. ’’Kami masih belum mendapat informasi,’’ tutur Kanitreskrim Polsek Karang Pilang Iptu Marji wibowo.
Penelusuran masih belum berhenti. Marji mengatakan, anggotanya masih tersebar di Madura untuk melakukan pencarian. Dia berjanji meringkus Nipo secepatnya. ’’Pasti kami tangkap untuk mencegah peredaran narkoba sampai ke generasi selanjutnya,’’ tegas perwira dengan satu balok di pundak tersebut.