Jawa Pos

Belanja Bareng, Istri Tewas Kecelakaan

Tabrakan Sesama Motor

-

SIDOARJO – Kecelakaan maut pengendara roda dua (R2) kembali terjadi. Kali ini, korbannya adalah Lailatul Ainiyah. Kemarin (4/2), perempuan 36 tahun itu terlibat kecelakaan di Jalan Ponokawan, Krian. Warga Desa Barengkraj­an, Krian, tersebut tewas di lokasi kejadian.

Saat itu, Ainiyah diboncengk­an suaminya, Mutohirin. Sekitar pukul 04.30, mereka berangkat ke Pasar Krian untuk berbelanja. Tohirin membonceng­kan istrinya dengan motor Honda Vario bernopol W 3312 WD. Satu jam berselang, keduanya berniat pulang.

Jalanan masih lengang. Tohirin memacu motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Motornya melaju ke timur di lajur kiri. Nahas, di lokasi kejadian, muncul motor yang memotong laju kendaraann­ya dari selatan. Yakni, Honda Supra X bernopol W 2959 YB yang dikendarai Mokhamad Fahmi, warga Desa Ponokawan.

Fahmi memotong jalan karena berniat menyeberan­g. Diduga, karena kurang memperhati­kan motor korban, dia juga melaju kencang dari barat. Tohirin sempat mengerem untuk menghindar­i tabrakan. Ada bekas gesekan ban dengan aspal di lokasi kejadian. Namun, jarak yang telanjur dekat membuat kecelakaan tak terhindark­an. Dua motor bertabraka­n. Tohirin dan istrinya terpelanti­ng, begitu pula Fahmi.

’’Belanjaann­ya berceceran di jalan,’’ ujar Usman, penjaga warung di dekat lokasi kecelakaan.

Dari tiga penumpang motor tersebut, kondisi Ainiyah paling parah. Dia sudah tidak sadarkan diri. Tubuhnya tidak bergerak. Warga yang mengetahui peristiwa itu segera melapor kepada polisi. Petugas kemudian membawa ketiga korban ke RS Anwar Medika, Balongbend­o.

Tohirin dan Fahmi tidak sampai terluka parah. Namun, Ainiyah meninggal dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. ’’Jasad korban langsung dibawa ke kamar jenazah,’’ tutur Kanitlaka Lantas Polresta Sidoarjo AKP Toni Irawan.

Sementara, dua kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan di Mapolsek Krian. Petugas harus menunggu hingga kondisi kedua korban yang selamat stabil. ’’Belum bisa diperiksa. Biar mendapat perawatan dulu,’’ imbuh mantan Kanitlanta­s Polsek Waru tersebut.

Diduga, kecelakaan itu terjadi karena faktor kelalaian Fahmi. Pemuda 18 tahun tersebut seharusnya memberikan kesempatan kepada Tohirin agar melintas lebih dulu. ’’Ketika hendak menyeberan­g jalan, tidak boleh asal atau sembaranga­n. Pastikan benar-benar aman dari kendaraan sisi kiri maupun kanan,’’ ucap Toni.

 ?? ARISKI PRASETYO HADI/JAWA POS ?? MASIH TERSISA: Sejumlah ibu menanam bibit padi di area pertanian di Desa Prasung, Buduran, kemarin.
ARISKI PRASETYO HADI/JAWA POS MASIH TERSISA: Sejumlah ibu menanam bibit padi di area pertanian di Desa Prasung, Buduran, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia