Diobrak atau Dikonsep Sunday Market
Problem Akut Pedagang di Taman Pinang Indah
SIDOARJO – Sudah bertahuntahun janji adanya penataan pedagang di Jalan Taman Pinang Indah (TPI). Hasilnya? Gagal lagi, gagal lagi. Sudah ditertibkan berkali-kali, balik lagi dan balik lagi. Hingga kemarin (4/2) ratusan pedagang dibiarkan bebas membuka lapak di badan jalan. Akses pun makin macet.
Dari pantauan Jawa Pos, kendaraan menumpuk di pintu masuk TPI. Apalagi ada pengalihan arus. Mobil dan motor dari arah Jalan Pahlawan yang menuju ke Jalan Cemengkalang harus masuk lebih dahulu ke TPI. Setelah itu, kendaraan baru memutar balik. Kondisi makin ruwet lantaran lapak-lapak pedagang memakan jalan.
Pada akhir tahun lalu, pemkab sebenarnya merencanakan penataan PKL TPI. Dari data, ada 377 pedagang yang bakal dipindahkan ke kompleks GOR Delta. Penjual yang tidak mematuhi aturan akan ditertibkan. Namun, lagi-lagi rencana itu seolah berlalu. Hingga saat ini, rencana tersebut belum berjalan.
Kepala Satpol PP Pemkab Sidoarjo Widiyantoro Basuki menjelaskan, PKL TPI memang belum ditertibkan. Hingga saat ini, pihaknya masih mematangkan rencana tersebut. ”Masih kami sinkronkan dengan TNI dan Polri,” ujar Wiwit, panggilan akrab Widiyantoro Basuki.
Dia menjelaskan, penataan pedagang membutuhkan waktu. Penjual tidak bisa seketika dipindahkan ke kompleks GOR Delta. Pemkab harus menunggu waktu yang tepat. Sebab, persoalannya tidak sekadar memindahkan lapak, tetapi juga menyangkut masalah perut. ”Jadi, kami harus pelan-pelan,” paparnya.
Untuk mempercepat penataan, lanjut Wiwit, pemkab bakal mengadakan kegiatan besar di TPI. Dalam waktu dekat, warga setempat digerakkan. Mereka akan diajak untuk kerja bakti bersama. Taman yang tumbuhannya mati kembali dihijaukan. Fasilitas jalan yang rusak diperbaiki. ”Selain itu, kami kerja sama dengan polisi untuk menilang pengendara yang berhenti di jalan itu,” ucapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Sidoarjo Fenny Apridawati menuturkan, tim penataan PKL sudah melakukan serangkaian kegiatan. Mulai pendataan, sosialisasi, hingga memberikan teguran kepada pedagang. Tujuannya, penjual segera menempati tempat sementara di GOR Delta. ”Namun, mereka belum mau pindah,” ujarnya.
Menurut Fenny, saat ini waktunya satpol PP, TNI, dan polisi menegakkan aturan. Pedagang yang tidak mau mematuhi aturan harus ditertibkan. ”Ketegasan dibutuhkan agar mereka jera,” jelasnya.
Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo Tarkit Erdianto menjelaskan, penataan pedagang di TPI sejauh ini terbukti gagal. Meski sudah beberapa kali ditertibkan, para pedagang selalu mencari celah. Mereka memanfaatkan kelengahan petugas. ”Kalau TPI tidak dijaga, mereka akan kembali lagi,” ucap ketua Fraksi PDIP itu.
Tarkit pun memberikan alternatif solusi lain. Misalnya, pedagang boleh berjualan di sepanjang Jalan TPI hanya saat weekend atau Sunday market. Namun, pemkab harus mengonsep tempat itu menjadi lebih tertata. Waktu berjualan pun harus dibatasi. ”Misalnya, hanya satu hari dari pagi hingga siang. Jalan ditutup untuk umum, disiapkan tempat parkir yang luas, lalu ada hiburan. Jadi, jalan-jalan sambil berbelanja di situ,” ungkapnya.