Panggil Christo untuk Hadapi Sri Lanka
JAKARTA – Gagal menang pada babak pertama Piala Davis Zona Asia/Oceania grup II menjadi rapor merah bagi prestasi tim tenis tanah air. Sebab, dalam tiga tahun terakhir, Indonesia harus melalui fase playoff agar terhindar dari degradasi ke grup III.
Lawan yang dihadapi pada babak playoff, 7-8 April nanti adalah Sri Lanka. Di atas kertas, Indonesia seharusnya bisa mengatasi tim dari negara yang berpenduduk 21 juta jiwa itu.
Tim Davis Sri Lanka mengandalkan tunggal Sharmal Dissanayake dan ganda Sharmal Dissanayake/Yasitha De Silva. Dari dua sektor tersebut, Sri Lanka dapat mengambil dua poin dari Thailand. Untuk peringkat, Sharmal Dissanayake memiliki ranking 1.455 dan Yasitha De Silva 1.674.
Peringkat David Agung Susanto, andalan Indonesia, masih lebih baik, yaitu 1.402. Namun, peringkat tidak bisa dijadikan pedoman. Persiapan maksimal harus dilakukan agar petenis Indonesia bisa menang atas Sri Lanka.
‘’Saya optimistis menang. Belajar dari pertandingan lawan Filipina harus bermain lebih agresif dan lebih menekan,’’ kata petenis Indonesia Anthony Susanto.
Pelatih Kepala Tim Piala Davis Indonesia Deddy Prasetyo mengatakan, para laga playoff nanti, dia memanggil petenis senior Christoper Rungkat. Saat melawan Filipina, Christo tidak bisa tampil karena jadwalnya bentrok dengan tour pertandingan dia di Amerika. ‘’Dia masih mengumpulkan poin untuk masuk grand slam,’’ kata Deddy.
Dia menuturkan, masih banyak kekurangan di dalam skuadnya. Persiapan yang hanya sebulan menjelang game menjadi salah satu kendala. ’’Kami hanya bisa latihan teknik dan fisik. Tapi, untuk penerapan strategi dan mental, tidak bisa. Anak-anak nggak punya waktu untuk mengikuti turnamen. Padahal, itu penting,’’ terangnya.
Manajer Tim Didik Edhie menambahkan, pihaknya akan lebih fokus mempersiapkan pemain khusus untuk bermain tunggal dan ganda. ’’Supaya kejadian seperti David yang bermain single dan double tidak terulang. Kasihan juga,’’ ucapnya.