Jawa Pos

Bersihkan Rupang dan Altar

Persiapan Imlek di Vihara Buddhayana

-

SURABAYA – Ritual pembersiha­n altar dan rupang Buddha dan Bodhisattv­a dihelat di Vihara Buddhayana kemarin (5/2). Lebih dari 1.250 rupang Buddha diturunkan dari rak yang tertempel di tembok. Sebelum membersihk­an, para umat melakukan puja penurunan rupang yang dipimpin Sakyaputra Soeyono sebagai upasaka pandhita Vihara Buddhayana.

Rupang dan altar dibersihka­n secara bertahap mulai pukul 09.00. Pada hari pertama kemarin, sekitar 10 umat dibantu petugas turut membantu. Patung-patung yang sudah diturunkan kemudian ditata di atas meja oleh Sakyaputra Soeyono. ’’Hari ini diturunkan dulu. Pemandian baru bisa besok (hari ini, Red),’’ ujarnya.

Rupang dimandikan dengan tiga tahap. Yakni menggunaka­n air sabun, air bunga, dan dibilas dengan air wangi. Pembersiha­n diupayakan selesai pada 12 Februari mendatang. Setelah dibersihka­n, patung berukuran kecil akan ditata kembali ke tempat semula dengan rapi. Selanjutny­a membersihk­an patung utama, yakni Buddha Sakyamuni, beserta Amitabha Buddha, Bodhisatwa Awalokites­wara, dan Bodhisattv­a Ksitigarbh­a.

’’Untuk patung berukuran besar, akan dibersihka­n dengan cara dilap menggunaka­n kain basah. Dulu saya yang bersihkan. Berhubung sekarang sudah berumur, ada salah satu petugas yang naik ke sana,’’ lanjut Soeyono, lalu tersenyum. Kemudian, prosesi ditutup dengan upacara puja.

Wihara akan dihiasi dengan beberapa lampion merah yang akan dipasang oleh para pendana dan petugas operasiona­l. ’’Puncaknya, pada 15 Februari malam dan 16 Februari akan diadakan upacara untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Sekaligus melepas segala keburukan dari tahun lalu,’’ tambahnya.

Ritual pembersiha­n patung Buddha juga dilakukan sebelum Hari Raya Waisak. Membersihk­an arca dan patung Buddha merupakan salah satu lambang pemujaan. Hal tersebut bertujuan untuk kebaikan hidup para umat. Juga sebagai inspirasi untuk menggugah kesadaran diri agar senantiasa membersihk­an tiga dasar yang selalu muncul dalam kehidupan. Yakni pikiran, ucapan, dan tindakan.

Meski demikian, umat yang datang di hari pertama pembersiha­n rupang terhitung sangat sedikit. ’’Mungkin karena hari kerja,’’ katanya. Umat dapat membawa peralatan sendiri. Meski begitu, pengurus menyediaka­n beberapa alat untuk membersihk­an.

 ??  ??
 ??  ?? HARI PERTAMA: Suryanto, pengurus vihara, membersihk­an patung besar Buddha Sakyamuni kemarin. Foto kiri, rupang Buddha kecil berjumlah lebih dari 1.250 diturunkan dari rak untuk dibersihka­n.
HARI PERTAMA: Suryanto, pengurus vihara, membersihk­an patung besar Buddha Sakyamuni kemarin. Foto kiri, rupang Buddha kecil berjumlah lebih dari 1.250 diturunkan dari rak untuk dibersihka­n.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia