Satpol PP Tetap Bakal Menggusur
Ratusan Pedagang di Taman Pinang Dinilai Melanggar
SIDOARJO – Sejauh ini pemkab belum berhasil menata kawasan Taman Pinang Indah (TPI). Sudah berkali-kali ditertibkan, pedagang tetap balik kucing. Namun, hal itu tidak membuat pemkab bergeming. Akses tersebut tetap disterilkan dari lapak-lapak pedagang.
Kepala Satpol PP Pemkab Sidoarjo Widiyantoro Basuki mengatakan, keberadaan pedagang di jalan TPI melanggar sejumlah aturan. Di antaranya, undangundang tentang jalan. Dalam regulasi itu disebutkan, jalan hanya berfungsi sebagai tempat kendaraan melintas. ”Lahan itu tidak diperbolehkan untuk berjualan,” tuturnya kemarin (5/2).
Menurut dia, keberadaan pedagang TPI selama ini membuat banyak pihak resah. Bukan hanya warga setempat, pengendara yang melintas juga dibuat kesal. Setiap akhir pekan, akses tersebut menjadi titik kemacetan. Adanya ratusan pedagang membuat badan jalan sempit. ”Selain itu, memancing orang untuk berhenti. Di tempat itu tidak ada lahan parkir,” jelasnya.
Regulasi lain yang dilanggar adalah rambu lalu lintas. Menurut Wiwit, panggilan Widiyantoro Basuki, akhir tahun lalu pemkab sudah memasang rambu dilarang berhenti di jalan tersebut. Artinya, setiap kendaraan yang melintas tidak diperbolehkan mematikan mesin dan parkir. Pemkab juga sudah memasang rambu dilarang berjualan. Pedagang dilarang menempati bahu jalan, fasum, serta trotoar di TPI. Namun, aturan-aturan itu hingga kini belum dipatuhi.
Dia menegaskan, pemkab tidak alergi dengan PKL. Namun, pemkab ingin melakukan penataan. Tujuannya, membuat wajah Kota Delta tertata rapi dan bersih. Fungsi penataan tidak lain adalah menjaga hak pengguna jalan dan warga. ”Jangan sampai hak warga dan pengguna jalan hilang gara-gara pedagang,” paparnya.
Sementara itu, Sekda Sidoarjo Achmad Zaini mengatakan, pemkab sudah menyediakan lahan sementara untuk para pedagang. Yakni, di kompleks GOR Delta Sidoarjo. Lahan tersebut bisa menampung 377 pedagang. ”Kami sudah pikirkan solusinya,” kata mantan kepala badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) itu.
Zaini menjelaskan, lokasi tersebut hanya sementara. Pemkab akan mencari lahan untuk membangun sentra PKL permanen. Pihaknya sudah memiliki konsep penataan PKL di Jalan Lingkar Barat.
Saat ini, lanjut dia, wajah Sidoarjo yang kumuh harus diperbaiki. Pria 53 tahun itu mengatakan, pengaturan pedagang akan membuat Kota Delta semakin tertata. Dia mencontohkan kompleks GOR Delta.
”Itu sebenarnya sarana olahraga dan landmark Sidoarjo. Seharusnya ditata dengan baik,” paparnya.