Jawa Pos

Delivery Tilang Jangkau Luar Kota

Gandeng Ekspedisi Kirim Barang Bukti

- (mir/c15/eko)

SURABAYA – Masyarakat yang melanggar lalu lintas dan terkena tilang mulai malas berjubel untuk mengambil barang bukti. Mereka mulai beralih ke pelayanan delivery tilang. Rencananya, layanan itu dikembangk­an untuk melayani warga luar Surabaya.

Berdasar data di Kejaksaan Negeri Surabaya, pengguna delivery tilang terus meningkat setiap bulan. Pada Januari 2018 saja, ada 567 pemohon yang meminta pembayaran tilang dilakukan di alamat sesuai permintaan masyarakat. Angka tersebut terpaut jauh dibandingk­an bulan yang sama tahun sebelumnya. Jumlahnya 191 pemohon.

Kasipidum Kejari Surabaya Didik Adyotomo mengungkap­kan, layanan tersebut rencananya dikembangk­an hingga ke luar kota. Artinya, warga luar Surabaya yang

kena tilang tidak perlu repot-repot ke Surabaya. ’’Dua atau tiga bulan ke depan kami luncurkan programnya,’’ katanya.

Kejari Surabaya bakal mengganden­g sejumlah ekspedisi untuk mengirimka­n barang bukti ke pelanggan. Dengan begitu, pengiriman bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia. ’’Misalnya, orang Aceh liburan di sini kena tilang, nanti tetap bisa pesan delivery tilang,’’ katanya.

Rencana tersebut masih digodok. Sebab, bakal ada penentuan tarif untuk penyesuaia­n biaya pengiriman. Yang jelas, pihak ekspedisi diminta mengirimka­n dokumen.

Didik menambahka­n, pihaknya juga perlu melakukan survei dan pengujian lebih dulu. Apalagi, barang yang dikirim berupa dokumen penting. ’’Nanti kami kaji tingkat keamananny­a, butuh yang seperti apa,’’ ungkapnya.

Sejauh ini kejari sudah melayani beberapa area tertentu yang dekat dengan Surabaya. Misalnya, area perbatasan Surabaya-Sidoarjo di Waru dan Taman. ’’Pengiriman itu masih kami kenakan tarif flat. Tapi, itu tertentu di beberapa titik saja. Operator yang tentukan masuk area perbatasan atau tidak,’’ tambahnya.

Menurut dia, berdasar pengalaman yang sudah berjalan, pengiriman barang bukti tidak lebih dari tiga hari. Jangkauan waktu itu menjadi standar yang diterapkan pada setiap kurir. Didik menambahka­n, jika memang dibutuhkan untuk pengembang­an pelayanan, kejari bakal menambah jumlah kurir. Terlebih jika melihat tren yang terus naik.

Pria yang biasa dipanggil Dadit itu mengatakan, pengambila­n tilang di kejari punya keterbatas­an tersendiri. Misalnya, saat penebus denda membeludak pascaopera­si tertentu dari kepolisian. Padahal, lahan parkir sangat terbatas. Warga harus uyeluyelan untuk mengantre. Bahkan, ada yang mengantre sejak pagi, sebelum kejari buka pelayanan. ’’Di titik seperti itu, kami pikir ada baiknya warga menggunaka­n delivery tilang,’’ paparnya.

Layanan tersebut memang tak bisa memenuhi seluruh kemauan warga. Misal, ada warga yang harus mendapatka­n SIM di hari saat sidang karena ada keperluan penting. Maka solusinya memang harus segera menebus denda di Kejari. Namun, jika punya waktu luang, warga bisa memesan delivery tilang.

”Kami bisa menerima order saat warga baru saja ditilang, langsung difoto dan minta delivery, tapi ya tetap kami kirim pasca sidang,” bebernya.

Dua atau tiga bulan ke depan, kami luncurkan programnya.”

DIDIK ADYOTOMO Kasipidum Kejari Surabaya

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia