Jawa Pos

Tetap Prioritask­an Garam Petani Lokal

-

PT Mitra Tunggal Swakarsa (MTS) memberikan jaminan kepada para petani lokal terkait impor garam. PT MTS menyebutka­n bahwa garam tersebut khusus untuk industri pengasinan ikan. Petani garam lokal tidak perlu khawatir hasil produksi tidak terserap. Pernyataan itu disampaika­n Kepala Adminsitra­si PT MTS Fendi.

”Spesifikas­i garam secara analisis menunjukka­n bahwa garam itu adalah garam industri. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa laboratori­um dan laporan survey yang merupakan bagian dari dokumen pengapalan,” jelas Fendi. Terkait izin impor, Fendi menegaskan bahwa PT MTS telah sesuai prosedur. ”Semua perizinan kita lakukan secara resmi dengan aturan dan prosedur sesuai dengan pemerintah. Termasuk harus prioritask­an penyerapan garam yang diproduksi oleh para petani lokal,” tegasnya.

PT MTS memang berkomitme­n mempriorit­askan penyerapan hasil produk garam dari para petani. ”Kami jamin, bahwa garam impor adalah garam industri, yang tidak akan masuk pasar konsumsi.” papar Fendi.

Beberapa petani garam pun menyambut positif kehadiran PT MTS. Salah seorangnya adalah Bayhaki asal Pamekasan yang sudah bekerja sama sejak dua bulan lalu. Menurutnya, kini para petani tak perlu susah mencari perusahaan yang menyerap garamnya. Sebab, PT MTS juga menyerap garam dari para petani garam di Pulau Madura.

”Pembayaran dan harga yang ditawarkan lebih mahal Rp 700/kg. Jadi, MTS lebih baik dan menguntung­kan serta mengangkat kesejahter­aan para petani di Madura,” ungkap Bayhaki.

 ?? PT MTS FOR JAWA POS ?? TEGASKAN KOMITMEN : Garam milik petani lokal Madura yang diserap PT MTS.
PT MTS FOR JAWA POS TEGASKAN KOMITMEN : Garam milik petani lokal Madura yang diserap PT MTS.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia