Estafet Selamatkan Merah Putih
Indonesia Hampir Pasti Juara Umum Test Event
JAKARTA – Paceklik medali emas di cabor atletik berakhir kemarin. Para pelari estafet putra dan putri berhasil menyumbangkan masing-masing sekeping emas dalam final cabor atletik Invitation Tournament di Stadion Utama Gelora Bung Karno kemarin.
Selain merebut dua emas, Indonesia meraih satu perak dan dua perunggu. Tim lari 4 x 100 meter estafet Indonesia turun dengan komposisi baru. Yakni, Fadlin, Eko Rimbawan, Yaspi Boby, dan Lalu Muhammad Zohri. Satu nama yang disebut terakhir merupakan personel baru.
Iswandi yang sebelumnya masuk tim harus menepi karena mengalami cedera hamstring. Cedera itu didapatnya saat latihan persiapan Kejurnas 2017, tepatnya pada September 2017. Lalu hanya memiliki waktu 1,5 bulan menuju test event untuk latihan bersama tiga seniornya tersebut. ’’Ya beruntung bisa cepat adaptasi dengan tim. Atlet senior juga ngasih support,’’ ucap pelari asal Jakarta itu.
Fadli bersyukur dengan catatan waktu yang diraih timnya. Hanya selisih 0,02 detik lebih lambat dari rekor nasional yang dicetaknya bersama Eko, Boby, dan Iswandi di SEA Games 2017 lalu, yakni 39,05 detik. Dengan catatan waktu tersebut, mereka berhasil menyabet medali perak, masih di bawah rekor SEA Games yang dimiliki Thailand, 38,9 detik.
Target selanjutnya, Fadlin dkk berharap bisa memecahkan rekornas kembali dengan catatan 38,45 detik. Komposisi yang pas juga masih diramu bersama pelatih. ’’Sebab, tim kami harus menempatkan siapa pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat,’’ imbuh Fadlin. Dia juga menyebut Jepang dan Tiongkok menjadi pesaing terkuat.
Satu emas lainnya diperoleh tim putri 4 x 100 meter. Tidak adanya negara peserta lain membuat empat pelari putri Indonesia harus bertanding tanpa lawan. ’’Kami tetap berlari sebaik-baiknya untuk meraih target waktu yang diinginkan pelatih,’’ ucap Yuliana, salah seorang pelari.
Sementara itu, peraih medali emas SEA Games 2017 nomor 3.000 meter halang rintang Atjong Tio Purwanto harus puas meraih perak. Dia harus mengakui keunggulan pelari Sri Lanka Pushpalrumara dengan catatan waktu 8 menit 59,7 detik.
Atjong cukup puas dengan raihan waktu 9 menit 5,68 detik. Pasalnya, dia baru saja menikah setelah mengikuti multievent Asia Tenggara tersebut. ’’Saya juga baru latihan 1,5 bulan. Kata pelatih, progres untuk kembali ke puncak penampilan cukup cepat,’’ jelasnya.