Duo Indonesia Bersua di Final
JAKARTA – Tim voli putra Indonesia tampil menjanjikan di Invitation Tournament atau test event Asian Games 2018. Dua tim yang turun sama-sama menang di semifinal sehingga terjadi all Indonesian final. Indonesia 1 lebih dulu memastikan satu tempat di partai puncak setelah mengandaskan Hongkong 3-1 (25-13, 23-25, 25-23, 25-20). Kemudian, Indonesia 2 berhasil menang atas Jepang 3-1 (26-24, 25-20, 23-25, 25-22) di laga kedua di Tennis Indoor, Senayan, kemarin (14/2).
Pelatih Jakarta Pertamina Energi yang mewakili Indonesia 1 Andri Widiyatmoko mengapresiasi permainan anak didiknya. Bermain konsisten dengan meminimalkan kesalahan sendiri menjadi kunci. ’’Untuk final besok (hari ini, Red), kami akan tampil seperti biasa. Melakukan yang terbaik dan menjaga kondisi saja,’’ ucap pelatih kelahiran Jogjakarta itu.
Indonesia 2 tidak mau mengulangi kekalahan dari Indonesia 1 pada partai pembuka lalu. Melawan Jepang memberikan pelajaran berharga. ’’Taktik dan strategi pasti akan berubah,’’ ujar pelatih Indonesia 2 Samsul Jais. Servis keras dan receive yang mumpuni menjadi modal utama membangun serangan.
Melawan Jepang, Samsul menginstruksi para pemain untuk lebih kuat saat bertahan dan menyerang dari area dalam lapangan. Strategi tersebut sengaja dipilih karena pada tiga pertandingan sebelumnya selalu mengandalkan open spike dari sisi luar lapangan. Sigit Ardian dan Ramsil Huda menjadi senjata andalan dengan spike keras keduanya.
Alhasil, strategi itu berjalan mulus. Pemain Jepang cukup sulit membaca arah serangan Indonesia 2. ’’Saya bilang kepada para pemain, kalau kita menang, sudah pasti posisi ke-2. Tapi, jika kalah belum tentu nomor 3,’’ ungkap Samsul.
Pelatih Jepang Mayforth Gordon mengakui, tim Indonesia 2 bermain lebih baik. Menurut dia, final hari ini merupakan laga ideal.