Lanjut Perantingan dan Normalisasi Saluran
SURABAYA – Tim gabungan yang dipimpin Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Bidang Pengendalian Operasional Satpol PP Kota Surabaya Saiful Ikhsan kembali datang ke kawasan Jalan Stasiun Kota kemarin (14/2). Mereka memantau para PKL yang ditertibkan sehari sebelumnya.
Kemarin para pedagang botol, drum, dan ban bekas memang tidak lagi terlihat menggelar barang dagangannya hingga ke badan jalan. Fisik Masjid Nurul Ihsan di pinggir jalan itu pun lebih terlihat dibanding sebelumnya. Petugas dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau (DKRTH) juga lebih leluasa memotong ranting pohon di sepanjang jalan tersebut. Demikian juga petugas dari dinas PU bina marga dan pematusan yang menormalisasi saluran.
Kepala Rayon Gubeng Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Bambang Yulianto menyatakan, normalisasi saluran dilangsungkan mulai Jalan Waspada hingga Jalan Siaga di kawasan Pasar Atom. Normalisasi berfokus menelusuri saluran yang menuju Kalimas ke timur hingga di saluran Undaan. ’’Sekarang atasnya sudah tidak ada kendala,’’ katanya.
Penertiban pedagang memang cukup memudahkan dalam hal normalisasi saluran. Termasuk saluran sejak zaman Belanda sedalam 1,5 meter. Juga, saluran kecil dengan kedalaman sekitar 1 meter. Normalisasi dilangsungkan dengan cara mengeruk saluran. Kemarin petugas juga menjumpai adanya saluran yang buntu di depan pintu masuk pusat pertokoan. Saluran yang tertimbun tanah itu lantas dibobol sehingga bisa memudahkan aliran air.
Anggota Satpol PP Kota Surabaya Wilayah Utara Niken Perwitasari mengatakan, meski sudah diperingatkan, masih ada pedagang yang ngeyel. Alasannya, lahan yang ditempati merupakan milik sendiri. Karena itu, mereka merasa bebas menggelar barang dagangan. ’’Tapi, sudah kita beri pemahaman dan akhirnya dibongkar sendiri,’’ katanya.
Menurut dia, para pedagang itu ditertibkan lantaran menutup saluran. Akibatnya, petugas terkait sulit menormalisasi saluran. Dia berharap pedagang nanti lebih tertib. Sebab, pemantauan akan terus dilangsungkan.