Final Dijaga 6 Ribu Personel Keamanan
JAKARTA – Ujian sesungguhnya bagi kesiapan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menyambut Asian Games akan datang malam ini
Saat Persija Jakarta berduel dengan Bali United di final Piala Presiden.
Sebab, lebih dari 60 ribu penonton akan hadir di stadion yang baru selesai direnovasi tersebut. Jauh lebih banyak ketimbang jumlah penonton saat tim nasional Indonesia beruji coba dengan tim nasional Islandia bulan lalu.
”Kami sudah berkoordinasi dengan tim gabungan keamanan, jumlahnya sekitar 6.000 personel,” tutur Somad, venue coordinator Organizing Committee Piala Presiden 2018, di Jakarta kemarin (16/2).
Jika sampai ada penonton yang mencoba merusak bangku atau menyalakan flare, juga akan gampang terdeteksi. Sebab, SUGBK kini dilengkapi CCTV yang mampu mendeteksi wajah.
”Jadi, kalaupun ada yang macam-macam, bisa ditelusuri,” sebut Winarto, direktur utama PPK GBK.
Kondisi tersebut tidak hanya berlaku di ring satu. Di kawasan SUGBK, juga ditempatkan CCTV dengan fasilitas 4K yang terkoneksi langsung dengan ruang kontrol utama.
Di SUGBK, total ada tiga ring yang bakal dilewati para suporter, termasuk The Jakmania, suporter Persija. Ring ketiga adalah empat pintu masuk yang akan dioperasikan. Sedangkan ring kedua berupa screening awal di lingkaran luar SUGBK. Di situ, setiap suporter akan menghadapi metal detector dan screening botol minuman.
Setelah renovasi, kapasitas SUGBK kini tinggal 75.970 kursi. Untuk laga malam ini, tiket yang dijual sebanyak 66.713 lembar. Sebanyak 12 ribu di antaranya dijual offline hari ini.
Dari kedua finalis, praktis suporter Persija yang bakal mendominasi. Ini bakal jadi kesempatan pertama tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut bermain di SUGBK sejak 24 Juni 2016.
Ketua Umum The Jakmania Ferry Indrasjarief pun meminta The Jakmania turut menjaga SUGBK. ”SUGBK adalah stadion terbaik di republik ini yang sekaligus menjadi kebanggaan bangsa. Jadi, harus sama-sama dijaga,” tuturnya.
Dia juga meminta Jakmania tidak membawa dan menyalakan red flare, petasan, kembang api, serta smoke bomb. ”Para petugas kepolisian dan keamanan juga harus dihormati. Sebab, mereka hanya menjalankan tugas agar peraturan tetap ditaati,” tegas Bung Ferry.