Hujan Sehari Sebabkan 13 Titik Longsor
PEKALONGAN – Hujan deras seharian penuh yang terjadi Rabu lalu (15/2) mengakibatkan bencana di beberapa desa seKabupaten Pekalongan. Pantauan kemarin (16/2), terdapat 13 titik bencana longsor dan jembatan ambles di Kota Santri itu. Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Bambang Sujatmiko mengatakan, salah satu kasus longsor terjadi di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono. Di lokasi itu, tebing yang longsor menimpa ruas jalan utama. Kini jalan tersebut tertutup dan tidak bisa dilalui kendaraan. Namun, masyarakat sekitar masih bisa melalui jalan alternatif yang biasa digunakan warga setempat.
’’Di Desa Telogohendro, Petungkriyono, juga terjadi longsor. Materialnya cukup besar dan menutup akses masyarakat. Namun, pihak DPU telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan longsoran dari ruas jalan. Sekarang sebagian jalan sudah bisa dilalui lagi,’’jelas Bambang kemarin.
Saat hampir bersamaan, longsor juga terjadi di Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar. Lokasinya berbatasan dengan Desa Bantarkulon, Kecamatan Lebakbarang. Tebing yang cukup tinggi di lokasi tersebut longsor menimpa ruas jalan. ’’Tetapi, sekarang sudah steril. Sudah dibersihkan dengan bantuan alat berat,’’ terangnya.
Selain longsor yang menimpa jalur vital, debit air sungai yang tinggi juga mengakibatkan sejumlah jembatan penghubung terputus. Termasuk Jembatan Kali Keruh Desa Luragung, Kecamatan Kandangserang, yang merupakan akses penghubung dengan Desa Medayu, Kecamatan Watukumpul, Pemalang. ’’Penyangga jembatan tergerus hingga roboh,’’ ujarnya.
Menurut Bambang, kondisi serupa menimpa Jembatan Kali Asahan di Desa Bubak, Kandangserang. Jembatan penghubung dengan Desa Werdi juga runtuh akibat tingginya debit sungai yang melebihi lantai jembatan. Dia berharap, masyarakat Kabupaten Pekalongan, khususnya yang berada di wilayah perbukitan, tetap waspada. Terlebih apabila terjadi hujan deras berjam-jam.