Maksimalkan Pasar Penerbangan dari Tiongkok
SURABAYA – Potensi pasar penerbangan dari Tiongkok ke Indonesia cukup besar. Salah satu market potensial adalah segmen wisatawan. Sriwijaya Air, misalnya. Tahun lalu maskapai penerbangan tersebut mengangkut 800 ribu penumpang dari Tiongkok ke Indonesia.
Senior Manager Corporate Communications PT Sriwijaya Air Group Agus Soedjono mengatakan, pihaknya berupaya memperbesar jumlah penumpang yang diangkut. Salah satunya, melalui ekspansi. ”Target tersebut tidak terlepas dari dukungan pemerintah. Kami optimistis bis amencatat pencapaian yang lebih besar pada 2018,” katanya kemarin.
Menurut Agus, target mengangkut lebih banyak penumpang dari Tiongkok merupakan bagian dari dukungan Sriwijaya Air terhadap sektor pariwisata Indonesia. Sebagaimana diketahui, Kementerian Pariwisata menargetkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung pada 2018 sebanyak 17 juta wisatawan.
”Sriwijaya Air juga mendorong kunjungan wisatawan mancanegara. Khususnya dari Tiongkok ke Indonesia,” terangnya.
Sriwijaya Air memperluas jaringan penerbangan di kawasan regional dengan membuka dua rute baru. Yakni, Bintan–Hangzhou dan Bintan–Ningbo. Pertimbangannya, Tiongkok dipandang menjadi pasar potensial yang bisa mendukung peningkatan pangsa pasar Sriwijaya Air di kawasan regional. ”Perusahaan ingin memaksimalkan potensi pasar Tiongkok,” jelas Agus.
Frekuensi penerbangan untuk dua rute tersebut (pp) adalah sekali dalam sehari. Penerbangan rute itu dilayani dengan menggunakan armada tipe Boeing 737 800NG berkapasitas 189 kursi.
Berdasar data BPS Jatim, wisatawan dari Tiongkok termasuk lima besar kunjungan terbanyak ke Jatim. Selain Tiongkok, ada Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Thailand.