Jawa Pos

Awas, Bahaya Laten Macet

-

POTENSI masalah saat pelaksanaa­n Asian Games nanti adalah kemacetan. Indikasi itu terlihat saat test event. Waktu tempuh maksimal 30 menit dari kompleks wisma atlet di Kemayoran menuju venue

tidak terpenuhi.

Bahkan, tim voli Indonesia pernah menempuh waktu satu jam dari wisma atlet menuju ke Senayan. ’’Tidak efektif bagi pemain. Sudah perjalanan­nya lama, terus harus langsung coba lapangan karena berbagi waktu dengan pemain negara lain. Nggak

ada waktu buat kami untuk istirahat,’’ ujar Agung Seganti, open spiker Indonesia.

Direktur Transporta­si Inasgoc Ipung Purnomo menyatakan, petugas fore rider mengalami kesulitan untuk membuka jalan di tengah kemacetan Jakarta. Koordinasi dengan petugas Dinas Perhubunga­n DKI Jakarta belum sepenuhnya berjalan lancar. Selain itu, jalan shelter bus di wisma atlet ambrol. Kondisi tersebut membuat alur bus atlet semrawut ketika hendak mengangkut maupun menurunkan atlet.

Sebanyak 620 unit armada disiapkan saat hari H. Perinciann­ya, 300 bus dari Pemprov DKI Jakarta, 60 bus TransJakar­ta, 60 bus Kementeria­n Perhubunga­n, dan 200 mobil.

Inasgoc juga mengatur akses penonton di kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Seluruh kompleks harus steril dari kendaraan bermotor. Hanya ada dua pintu untuk akses masuk menuju venue di Senayan. Pintu 10 di Jalan Gerbang Pemuda digunakan untuk akses masuk VIP, atlet, dan ofisial yang menggunaka­n kendaraan berstiker khusus. Sementara itu, penonton hanya boleh masuk dengan berjalan kaki melalui pintu 1 di Jalan Asia Afrika.

Manajer Angkat Besi Thailand Worapoth Doungchare­m tidak mengkhawat­irkan lalu lintas dari wisma atlet ke venue di JIExpo Kemayoran. Sebab, jaraknya tidak jauh. Waktu tempuhnya tidak lebih dari 30 menit. ’’Bagi saya sudah aman untuk angkat besi. Tapi, belum tahu kalau dari wisma atlet ke Senayan,’’ tuturnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia