Jawa Pos

Main di Selokan, Balita Tewas Tercebur

Tragedi di Perumahan Bumi Candi Asri

-

SIDOARJO – Sirene ambulans memecah keheningan Perumahan Bumi Candi Asri, Candi, Kamis malam (15/2). Mobil tersebut berhenti di blok C3, persisnya di rumah nomor 1. Isak tangis spontan pecah ketika jenazah Rahayu Amina Tusyifa dikeluarka­n dari dalam mobil tersebut.

Bocah lima tahun tersebut meregang nyawa saat bermain hujan beberapa jam sebelumnya. Tubuh mungilnya tercebur selokan yang tidak jauh dari rumah. Syifa, panggilan akrab korban, terseret arus air selokan yang deras. ’’Kedalaman selokan setengah meter. Tetapi, memang arusnya deras karena hujan,’’ ujar Sunandar, warga setempat.

Syifa adalah bungsu dari dua bersaudara. Sehari-hari dia diasuh tantenya, Nurul Kholifah. Sebab, orang tuanya bekerja. ’’Rumah tantenya tidak jauh. Masih satu blok,’’ lanjut pemuda 28 tahun itu.

Sunandar menjelaska­n, korban biasanya mengaji dengan anak tantenya di masjid perumahan. Namun, petang itu Syifa tidak kunjung menampakka­n diri meski azan magrib sudah berkumanda­ng. Nurul pun mencari ke rumah Syifa, tetapi tidak ada. ’’Tantenya juga sempat cek ke masjid, namun juga tidak kelihatan,’’ katanya.

Nurul lantas bertanya ke anakanak yang tinggal di sekitar kompleks perumahan. Nah, satu di antaranya menyebut sempat melihat korban bermain hujan pukul 17.00. Syifa main kapal-kapalan dengan kayu di selokan. Begitu mendapat informasi tersebut, perempuan kelahiran 1982 itu bergegas menyusuri selokan.

Tidak lama kemudian, pencarian itu membuahkan hasil. Tidak merasa lega, Nurul justru berteriak histeris. Syifa tidak sadarkan diri lantaran tersangkut kayu yang melintang di selokan.

Beberapa warga membantu Nurul mengangkat korban. Berbagai upaya kemudian dilakukan untuk membuat bocah mungil tersebut sadar.

Upaya tersebut tidak kunjung membuat korban bangun. Mereka lantas melarikan Syifa ke RSUD Sidoarjo. Tetapi, dokter menyatakan bahwa Syifa sudah meninggal. ’’Ada warga yang melaporkan kejadian itu ke kami,’’ tutur Kanitreskr­im Polsek Candi Iptu Isbahar Buamona.

Sejumlah petugas lantas menuju rumah sakit untuk memastikan kejadian tersebut. Mereka meminta dokter memastikan ada tidaknya tanda kekerasan di tubuh korban. ’’Istilahnya visum luar,’’ ucapnya.

Setelah melakukan pemeriksaa­n medis, petugas membawa jenazah korban ke rumah duka sekitar pukul 21.00. Warga yang sebelumnya berkumpul di rumah duka hanya bisa mengelus dada ketika melihat tubuh Syifa terbujur kaku. ’’Enggak menyangka meninggal,’’ kata Muhammad Yusron, warga lainnya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pihaknya mendapati bahwa selokan tempat korban kecemplung sejatinya tidak dalam. Lebarnya pun hanya 1 meter. Namun, tubuh korban langsung tergulung arus air selokan yang deras. ’’Mau ambil kayu kapal-kapalan, karena tidak seimbang, akhirnya tercebur,’’ jelasnya.

 ??  ??
 ?? EDI SUDRAJAT/JAWA POS ?? DIDUGA MENGANTUK: Bagian depan mobil yang dinaiki Fikri Firdaus ringsek parah.
EDI SUDRAJAT/JAWA POS DIDUGA MENGANTUK: Bagian depan mobil yang dinaiki Fikri Firdaus ringsek parah.
 ?? EDI SUDRAJAT/JAWA POS ?? BERDUKA: Jenazah diturunkan dari ambulans begitu tiba di rumah duka.
EDI SUDRAJAT/JAWA POS BERDUKA: Jenazah diturunkan dari ambulans begitu tiba di rumah duka.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia