Jawa Pos

Temukan HP dan Pemanas Air

Karutan Medaeng Sidak Tahanan

-

SURABAYA – Petugas Rutan Kelas I Surabaya tidak mengenal long weekend. Saat kebanyakan warga berlibur, para sipir tetap siaga. Kepala Rutan Bambang Haryanto mendadak menginspek­si kesiapan anggotanya dan kamar tahanan kemarin (16/2). Ditemukan tiga handphone dan pemanas air di kamar tahanan.

Sidak itu berlangsun­g sekitar pukul 13.00. Bambang datang langsung dari rumahnya di kawasan Trosobo. Pria kelahiran Wonosobo tersebut langsung menuju ke penjagaan pintu utama. Sebab, menurut Bambang, tempat tersebut jadi salah satu yang paling vital. ’’Petugas baru jangan langsung jaga di sini, di dalam saja dulu,’’ ujarnya.

Memang, selama ini petugas di pintu satu dan dua adalah sipir senior. Mayoritas punya pengalaman lebih dari lima tahun. Pengamanan itu diperketat dengan pengamatan melalui closed circuit television (CCTV) 360 derajat. Dua pegawai baru itu pun lalu dipindahtu­gaskan ke pintu tiga.

Dalam sidak kemarin, Bambang memberikan kredit poin untuk Staf Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) Sujak. Sebab, dia baru saja menyita tiga telepon genggam milik tahanan. Selain itu, ada lilitan kabel dan garpu. Alat sederhana tersebut biasanya digunakan sebagai pemanas air. Imbasnya, tagihan listrik rutan membengkak.

Menurut Bambang, ketelitian Sujak perlu diapresias­i. Dia memerintah­kan segera merusak alat dan telepon genggam tersebut karena khawatir disalahgun­akan. ’’Saat ini dihancurka­n pakai palu, nanti saat hari pemasyarak­atan dibakar,’’ jelasnya.

Bambang mengungkap­kan, kini kondisi gedung, petugas, dan penghuni tidak sebanding. Meski sudah ada 26 orang yang berjaga setiap sift. Sebelumnya malah hanya 12 orang. ’’Satu penjaga masih harus mengawasi 100 orang lebih,’’ paparnya. Dengan kondisi tersebut, titik rawan ada di banyak lokasi. Mulai blok, area steril, hingga pintu utama memiliki potensi konflik yang tinggi.

Karena banyaknya penghuni, riak-riak kecil pasti terjadi. Gesekan antarpengh­uni selalu saja terjadi. Misalnya, pertengkar­an, percobaan kabur, hingga mengedarka­n barang terlarang. Karena itu, petugas harus sigap meredam aksi-aksi tersebut.

Sidak itu juga dilakukan sebagai bahan penilaian calon pegawai baru di sana. Performa Mereka akan dinilai. Jika memuaskan, mereka akan mendapatka­n reward. Jika melanggar, mereka harus siap dibuatkan berita acara pemeriksaa­n (BAP) dan mendapatka­n rapor di akhir tahun. Rapor itulah yang akan jadi acuan apakah mereka diangkat atau tidak.

 ?? ZAIM ARMIES/JAWA POS ?? MENDADAK: Karutan Medaeng Bambang Haryanto (kanan) menerima telepon genggam hasil sitaan.
ZAIM ARMIES/JAWA POS MENDADAK: Karutan Medaeng Bambang Haryanto (kanan) menerima telepon genggam hasil sitaan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia