Jawa Pos

Terbukti Sudah Beda Level

-

SLEMAN – Persebaya Surabaya menunjukka­n bahwa kelas mereka memang bukan lagi Liga 2. Bermain dengan sebagian besar pemain pelapis sebagai starter, klub berjuluk Green Force itu mengalahka­n tuan rumah PSS Sleman 4-1 di Stadion Maguwoharj­o, Sleman, kemarin.

Ya, satu-satunya pemain reguler yang menjadi starter kemarin adalah bek Fandry Imbiri dan Misbakus Solikin. Sisanya dihuni pemain seperti Rachmat Irianto, M. Syaifuddin, dan M. Irvan di belakang; Sidik Saimima dan Fandi Eko Utomo di tengah; serta Osvaldo Haay, Oktafianus Fernando, dan Rishadi Fauzi di depan.

Meski bermain cukup bagus, Persebaya bisa diimbangi PSS pada babak pertama. Winger Persebaya musim lalu, Thaufan Hidayat, menjadi motor serangan dari sayap PSS. Namun, Persebaya lebih dulu unggul melalui Rishadi Fauzi pada menit ke-33 yang kemudian disamakan pemain PSS Adi Nugroho (37’).

Pada babak kedua, pelatih Persebaya memasukkan beberapa pemain andalannya seperti Otavio Dutra, Feri Pahabol, dan Irfan Jaya. Mereka akhirnya menambah tiga gol melalui Rishadi pada menit ke-46, Otavio Dutra (64’), serta Irfan Jaya (77’).

’’Kami bisa mengontrol pertanding­an. Kami juga bisa memanfaatk­an momentum untuk menjadi gol. Memang, masih ada kelemahan. Tapi, saya tidak bisa membuka di sini sekarang. Itu akan menjadi bahan evaluasi tim,’’ ujar pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera.

Berbeda dengan babak pertama, masuknya beberapa pemain utama pada babak kedua membuat daya serang lebih tajam. Kecepatan dan agresivita­s Irfan Jaya membuat pertahanan PSS kocar-kacir. Tercatat, lima kali pemain asal Bantaeng itu menciptaka­n peluang.

Meski hasil akhir menunjukka­n PSS kalah telak, sejatinya tim asuhan Heri Kiswanto itu juga memberikan perlawanan. Pada babak kedua, setidaknya ada empat peluang bagus yang dimiliki klub berjuluk Laskar Super Elang Jawa tersebut, termasuk satu dari titik penalti.

Ya, pada babak kedua, kiper Dimas Galih digantikan Alfonsius Kelvan dalam mengawal gawang Persebaya. Performa mantan pemain Bali United itu terbilang cukup apik. Bahkan, dia menggagalk­an sepakan penalti pemain PSS Akhmad Hisyam pada menit ke-70.

Kemenangan itu menunjukka­n dominasi Persebaya atas PSS dalam dua bentrokan. Sebelumnya, ketika mengundang PSS ke Gelora Bung Tomo, Surabaya, 9 Desember lalu dalam laga bertajuk Celebratio­n Game, Persebaya menang 2-1.

Dalam laga kemarin, Arthur Irawan menjalani debut bersama Persebaya. Dia dimasukkan pada menit ke-55 menggantik­an Syaifuddin. Sambutan hangat diberikan Bonek kepada pemain yang dijuluki King Arthur itu. Sayang, performany­a belum mantap. Beberapa kali umpannya meleset dari sasaran dan mudah dikelabui penyerang lawan.

Pelatih PSS Heri Kiswanto menyesali kekalahan timnya. Apalagi gol terakhir Persebaya yang dicetak Irfan dengan tandukan. ’’Gol terakhir itu dari pemain pendek. Tapi, dia bisa cetak gol dari sundulan. Ini jadi catatan kami. Kami juga sengaja tidak mengganti backfour agar mereka semakin padu,’’ katanya.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? PRODUKTIF: Striker Persebaya Rishadi Fauzi dalam kepungan para pemain PSS di Stadion Maguwoharj­o, Sleman, kemarin.
ANGGER BONDAN/JAWA POS PRODUKTIF: Striker Persebaya Rishadi Fauzi dalam kepungan para pemain PSS di Stadion Maguwoharj­o, Sleman, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia