Daftar JKN Tinggal Telepon
BPJS Kesehatan Atasi Membeludaknya Pemohon
SURABAYA – Warga yang ingin mendaftar JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) kini tidak perlu cemas mengantre lama di kantor pelayanan. Ada layanan terbaru. Warga bisa mendaftar via telepon melalui BPJS Kesehatan Care Center. Kartu BPJS pun diantar ke rumah.
Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Surabaya Mokhamad Cucu Zakaria mengatakan, layanan care center tersebut sudah dapat dimanfaatkan masyarakat. Mereka bisa menghubungi nomor 1500400.
Sebelum menelepon, warga yang mendaftar harus mempersiapkan beberapa persyaratan. Di antaranya, kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP), nomor handphone, e-mail, nomor rekening tabungan, dan keterangan domisili. ”Persyaratan itu nanti dima sukkan oleh petugas care center,” terangnya.
Data tersebut dimasukkan oleh petugas melalui percakapan via telepon. Data yang salah secara otomatis akan diketahui. Sebab, dalam pendataan tersebut, kantor BPJS Surabaya sudah bekerja sama dengan dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dispendukcapil) dan bank. Dengan begitu, kecil kemungkinan terjadinya kesalahan.
Setelah mendaftar, peserta mendapatkan nomor virtual account (VA) yang dikirim ke nomor handphone. Setelah mendapatkan nomor, peserta bisa langsung membayar iuran pertama melalui bank dan menandatangani persetujuan menggunakan mekanisme autodebit untuk pembayaran iuran selanjutnya. ”Kalau peserta sudah membayar iuran pertama, BPJS Kesehatan mengirimkan kartu jaminan kesehatan nasional kartu Indonesia sehat (JKN-KIS) ke rumah secara langsung,” terangnya.
Cucu mengatakan, sistem BPJS Kesehatan Care Center itu dibuat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan. Terutama soal antrean pendaftaran di kantor cabang yang panjang. Terbatasnya kantor cabang di setiap kota membuat peserta yang antre selalu membeludak. Pelayanan pun terhambat.
Dia mencontohkan di Surabaya. Ketika pagi, saat ramai pendaftar, antrean nomor bisa mencapai 150–180 orang. Dengan sistem seperti itu, pendaftaran akan semakin lambat karena harus menunggu hingga loket pelayanan. ”Nah, dengan pola telepon ini, nanti permasalahan tersebut berkurang,” jelasnya.
Saat ini jumlah warga Surabaya yang terdaftar di BPJS Kesehatan mencapai 2,5 juta orang. Jumlah itu dinilai belum maksimal. Sebab, jumlah penduduk Surabaya telah mencapai 3 juta orang.
Selain untuk pendaftaran, Cucu menuturkan, care center tersebut bisa melayani berbagai keluhan warga seputar jaminan kesehatan. Melalui kemudahan komunikasi itu, keluhan di masyarakat diharapkan segera teratasi.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti mengapresiasi langkah BPJS Kesehatan yang membuat sistem layanan tersebut. Menurut dia, layanan itu bisa mempercepat proses tercover-nya seluruh warga Surabaya dalam jaminan kesehatan. Saat ini yang ter-cover mencapai 78 persen. ”Hitungannya dari kotakota lain sudah lebih tinggi,” terangnya.
Meski begitu, politikus PKS itu menyebutkan bahwa saat ini BPJS Kesehatan perlu mengintensifkan pelayanan di rumah sakit. Terutama di bidang tata cara dan mekanisme penggunaan kartu Indonesia sehat oleh warga. Sebab, hingga kini Reni melihat masih banyak rumah sakit yang telah bekerja sama dengan BPJS belum maksimal dalam pelayanan. Lokasi pengurusan klaim jaminan kesehatan itu biasanya tidak jelas sehingga membuat warga kebingungan. ”Ini masih sering terjadi,” ujarnya.