Napi Bersalin, Bayi Diserahkan ke Keluarga
SIDOARJO – Dua tahanan dan narapidana (napi) di Lapas Kelas II-A Sidoarjo menjalani persalinan di tengah permasalahan hukum yang dihadapi. Jumlah tersebut terhitung sejak awal tahun ini.
Salah satu napi yang mengalami nasib tersebut adalah Fitri I. Kemarin (21/2) napi kasus penipuan itu kembali lagi ke lapas setelah menjalani persalinan pada Minggu (18/2) di RSUD Sidoarjo.
Punggung tangan kirinya masih terdapat perban kecil bekas jarum infus. Pada pergelangan tangan yang sama tampak gelang identitas biru yang belum terlepas. Dia mengenakan pakaian terusan panjang. Di dalam baju tersebut terdapat jarit yang dikenakan. Saat berdiri, dia meringis. Tampak kesakitan.
Fitri belum mampu berjalan cukup jauh dari teras lapas menuju blok W yang lokasinya di belakang. ’’Saat mau melahirkan kami rujuk ke rumah sakit,’’ kata Kasubsi Bimbingan Perawatan dan Kemasyarakatan Rudi Kristiawan.
Saat kembali ke tahanan, Fitri sendirian. Keluarga yang menemaninya hanya mengantar sampai teras lapas saja. Tidak tampak bayi yang dibawa. Keluarganya juga tidak terlihat menggendong bayi untuk dibawa ke rumah.
Menurut dr Titiek Woelandari S., dokter lapas, bayi perempuan yang divonis pidana penjara selama setahun itu masih berada di rumah sakit. Bayi tersebut perlu mendapat perawatan intensif lebih dulu. ’’Menurut informasi, bayinya kemasukan air ketuban,’’ katanya.
Setelah dirawat, bayi itu sangat mungkin tidak dibawa ke bui. Tetapi langsung dirawat keluarganya di rumah. Alasannya, kondisi dalam tahanan tidak memungkinkan untuk membesarkan bayi. Selain keadaan yang penuh sesak, udara dalam penjara tidak segar sebagaimana di luar tahanan. ’’Rata-rata bayi langsung dibawa ke rumah,’’ ucap Titiek.