Jawa Pos

Mega: Jokowi Capres, Pasti Metal

Dideklaras­ikan Spontan saat Rakernas PDIP di Bali

-

DENPASAR – Peta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 semakin terang. Pertarunga­n head-to-head antara Jokowi dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 sangat mungkin terulang

Presiden

Ibu Hj Megawati Soekarnopu­tri dengan menggunaka­n hak prerogatif yang diberikan oleh kongres partai telah menetapkan kembali saya sebagai calon presiden 2019–2024.”

Apalagi, kemarin Jokowi resmi dideklaras­ikan sebagai calon presiden (capres) oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnopu­tri.

Deklarasi itu dilakukan dalam pembukaan rapat kerja nasional (rakernas) III PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar. Pembukaan rakernas yang dihadiri ribuan pengurus partai tingkat cabang, pusat, organisasi sayap, dan badan otonom itu tertutup untuk media. Arena rapat yang terletak di lantai dasar hotel bintang lima tersebut dijaga ketat oleh satgas PDIP dan Paspampres. Hanya yang memiliki tanda pengenal dengan barcode khusus yang bisa masuk. Awak media hanya bisa mendekati sampai pintu depan hotel.

Jokowi yang mengenakan baju merah lengan panjang datang sekitar pukul 14.00 Wita. Dia didampingi Puan Maharani. Kabar deklarasi itu tersebar dari potongan video pidato Megawati di atas mimbar. ”Dengan ini saya nyatakan calon presiden dari PDI Perjuangan adalah Joko Widodo. Metaaal, metaaal, pasti menang totaaal,” seru Mega yang mengenakan baju hitam lengan panjang. Metal yang disebut Mega singkatan dari menang total.

Pengumuman itu disambut teriakan ribuan kader PDIP yang hadir. ”Siap memenangka­n?” tanya Mega, disambut kor serempak peserta sambil mengangkat tiga jari membentuk simbol metal. PDIP memang mendapatka­n nomor urut 3. Setelah mengumumka­n pencalonan Jokowi, Mega turun dari mimbar.

Setelah menghadiri rakernas, Jokowi berkunjung ke Pura Dalem Sekenan Serangan, Jalan Pulau Serangan, Kota Denpasar. Jokowi telah berganti baju putih lengan panjang saat memasuki halaman pura. Dia diberi udeng merah tanda tamu kehormatan. Di pura yang disakralka­n itu, Jokowi menghadiri penyerahan 845 sertifikat tanah adat.

Setelah sekitar sejam acara, Jokowi keluar dan memberikan pernyataan resmi. Jokowi yang mengenakan peci hitam mengungkap­kan terima kasih kepada Megawati atas penunjukan dirinya sebagai calon presiden. Sebelumnya dia berbasa-basi kepada awak media yang memang tidak melihat langsung deklarasi tersebut. ”Tadi ndak di dalam tho?” ujar Jokowi setengah bertanya, diiringi senyum.

Situasi mendadak menjadi lebih formal. Sebab, Jokowi memulai penjelasan dengan mengucapka­n salam seolah ingin berpidato. Dengan latar belakang hutan mangrove, dia memulai pidato singkat. ”Jadi, dalam rakernas III PDI Perjuangan di Bali, Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Hj Megawati Soekarnopu­tri dengan menggunaka­n hak prerogatif yang diberikan oleh kongres partai telah menetapkan kembali saya sebagai calon presiden 2019–2024,” ujar Jokowi. Di belakang Jokowi ada Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljon­o, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil.

Jokowi yakin, dukungan PDIP yang solid bisa membuat pemerintah­an semakin solid. Apalagi, sebelumnya Jokowi mendapatka­n dukungan terbuka dari Partai Golkar, Hanura, dan Nasdem. ”Pemerintah­an ke depan akan lebih stabil, lebih efektif karena dukungan partai-partai yang menyatu dengan dukungan rakyat,” ungkap dia.

Jokowi mengungkap­kan tema rakernas, yakni Pola Pembanguna­n Berdikari untuk Indonesia Raya. Tema itu seolah memberikan pesan tersendiri bagi dia atas penunjukan mandat tersebut. Dia mengungkap­kan, semangat berdikari itulah yang juga menjadi pesan khusus dari Megawati. ”Terutama dalam hal pangan, energi, pertahanan, dan keuangan,” ungkap mantan wa- li kota Solo itu.

Terkait dengan sosok calon wakil presiden, Jokowi masih enggan buka-bukaan. Termasuk kriteria yang cocok hingga waktu pengumuman. Dia hanya mengatakan bahwa hal itu membutuhka­n pertemuan-pertemuan lanjutan dengan partai lain.

”Belum, masih panjang. Masih panjang. Ini masih panjang. Masih ada Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus,” ujar dia. Agustus memang sudah memasuki tahap penetapan calon presiden.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyant­o mengakui, pengumuman yang disampaika­n Megawati tersebut mengejutka­n para kader. Sebab, pengumuman pencalonan Jokowi disampaika­n sesaat setelah Mega hendak menutup pidatonya. ”Ya, semuanya terkejut. Tidak ada yang menyangka. Bahkan, ketika Ibu Mega mau menutup pun, kami anggap itu sudah akhir pidato,” ujar Hasto. Tapi, menurut dia, tiba-tiba Mega menyatakan bahwa telah melakukan pertimbang­an yang mendalam. ”Dan kemudian diumumkanl­ah BaPak Jokowi itu,” imbuh dia.

Mengenai calon wakil presiden, Hasto masih akan berkomunik­asi dengan partai-partai yang telah secara terbuka mengusung Jokowi. Termasuk partai koalisi di pemerintah­an. ”Yang jadi cawapres tentu harus melalui dia- log bersama, harus bisa bekerja sama dengan Bapak Jokowi, dan (memperhati­kan, Red) konfiguras­i politik nasional serta aspirasi rakyat,” ungkap dia.

Penetapan Jokowi sebagai capres PDIP tidak mengejutka­n kalangan parpol. Mereka sudah menduga hal itu akan dilakukan. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon bahkan memprediks­i bahwa sangat mungkin Jokowi akan kembali bersaing dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. ”Hasil sejumlah survei menunjukka­n bahwa capres terkuat hanya Jokowi dan Prabowo,” kata Fadli.

Menurut dia, saat ini memang Prabowo belum resmi dicalonkan sebagai capres Partai Gerindra. Namun, dalam HUT Ke-10 Partai Gerindra, Prabowo sudah mengisyara­tkan kesiapan maju. ”Kami di Partai Gerindra juga sudah menunjukka­n kesiapan mendukung beliau,” ujarnya.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menambahka­n, fakta Jokowi akan maju lagi memang tak terbantahk­an. Apalagi, sebelum PDIP, sudah ada beberapa partai lain yang resmi mencalonka­n kembali Jokowi. ”Partai-partai koalisi pemerintah mungkin ingin mendukung kali kedua, ya silakan, itu hak partai, bagian dari demokrasi,” kata Wakil Ketua Komisi II DPR tersebut. Menurut Riza, Partai Gerindra juga tinggal menunggu waktu untuk mencapresk­an kembali Prabowo. Menegaskan pernyataan Fadli, saat ini hanya Prabowo yang bisa menandingi elektabili­tas Jokowi. ”Fakta di lapangan cuma Bapak Prabowo yang bisa menantang, bersaing, dan memungkink­an ikut dalam kompetisi. Yang punya peluang besar untuk mengalahka­n Pak Jokowi cuma Pak Prabowo,” tandasnya.

 ??  ?? SALAM TIGA JARI: Megawati mengganden­g tangan Jokowi setelah deklarasi capres di Bali kemarin. JOKO WIDODO
SALAM TIGA JARI: Megawati mengganden­g tangan Jokowi setelah deklarasi capres di Bali kemarin. JOKO WIDODO

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia