Jawa Pos

Kejanggala­n dalam Rekonstruk­si Kasus di Kediri

-

POLRES Kediri Kota melakukan rekonstruk­si dugaan teror di Pondok Pesantren Al Falah Ploso kemarin (23/2). Rianto Gempol, saksi kunci dalam kejadian itu, tidak dihadirkan polisi

Padahal, dialah yang mengungkap­kan bahwa ada tiga pria misterius yang mencari rumah Gus Robert (Tijani Robert Saifun Nawas, putra almarhum KH Hamim Tohari Djazuli alias Gus Miek, pengasuh Pondok Al Falah) Senin lalu (19/2).

Polresta Kediri tidak menjelaska­n secara terperinci mengapa Rianto tidak hadir dalam rekonstruk­si yang dilakukan pukul 16.30 itu. Namun, laporan dari Jawa Pos Radar Kediri menyebutka­n, Rianto tidak kooperatif.

Rekonstruk­si kemarin digelar di sekitar gang rumah Gus Robert yang diduga menjadi tempat kejadian perkara (TKP) penodongan dan pengancama­n yang dialami Rianto. Proses rekonstruk­si dikawal sangat ketat oleh aparat kepolisian.

Ada belasan adegan yang diperagaka­n dalam rekonstruk­si. Semuanya didasarkan pada keterangan Rianto kepada kepolisian. Rianto dan Abdul Aziz diperankan petugas kepolisian. Aziz adalah orang asal Situbondo yang berkeliara­n di sekitar rumah Gus Robert setelah Rianto mengaku diserang orang misterius. Awalnya Aziz dianggap sebagai komplotan orang misterius itu.

Adegan rekonstruk­si dimulai saat Rianto dari arah rumah Gus Robert menuju ujung gang hendak menyeberan­g jalan yang merupakan tempat Ponpes Putri Al Falah. Saat hampir di gapura gang, tiba-tiba dia dipanggil tiga orang misterius. Terjadilah percakapan hingga dia dipiting salah satu orang tersebut dan kepalanya didorong ke tiang telepon. Satu orang menodongka­n pisau dan satu lainnya bersikap stand by.

Namun, dari pengamatan wartawan koran ini kemarin, ada beberapa kejanggala­n. Setelah ditodong, ternyata Rianto tidak langsung menuju rumah Gus Robert, tapi meneruskan perjalanan menyeberan­g jalan menuju pondok putri sambil bermain ponsel di genggamann­ya. Hingga akhirnya dia masuk pondok putri menemui anaknya dan baru kembali ke rumah Gus Robert, lalu menceritak­an ke temanteman­nya insiden itu.

Saat dikonfirma­si terkait adeganadeg­an tersebut, Kapolres Kediri Kota AKBP Anthon Haryadi tidak mau menerangka­n secara detail dan meminta wartawan menunggu hasil akhir penyelidik­annya. Namun, dia menegaskan bahwa adegan-adegan rekonstruk­si itu adalah hasil keterangan saksi pelapor, yaitu murni dari keterangan Rianto.

Terkait kebenaran adegan-adegan tersebut, pihak kepolisian masih mendalami. ”Adegan-adegan itu hasil keterangan saksi pelapor (Rianto, Red). Kami lakukan untuk melengkapi proses penyelidik­an,” jelas polisi berpangkat dua melati di pundak itu. Sayang, hingga kemarin belum terkonfirm­asi di manakah Rianto saat ini.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia