Bila Dibiarkan, Terjadi Kekacauan
Rentetan 21 kasus penganiayaan ulama dan perusakan simbol agama memicu kekhawatiran publik. Solusinya ada di ketegasan dan sikap adil penegak hukum. Berikut obrolan wartawan Jawa Pos Ilham Wancoko dengan ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Dalam logika saya yang terbatas ini, rentetan kejadian seperti ini secara ilmiah pun bisa dibuat kesimpulan. Ada apa ini? Sampai saya harus menggunakan istilah ini rekayasa sistematis tanpa mengetahui siapa pelakunya.
Bagaimana kalau kekerasan terhadap tokoh agama itu terus berlanjut?
Kalau dibiarkan, akan terjadi kekacauan. Apalagi, dari umat Islam bisa ada reaksi yang tidak proporsional.
Apa solusi agar rentetan kasus penganiayaan terhadap tokoh agama itu tidak berkelanjutan?
Keadilan harus diciptakan. Saat ini opini yang justru menguat. Bukan soal fakta, tapi masalah ini soal persepsi. Persepsi yang kalau tidak dinetralisasi akan hidup menjadi sebuah kesimpulan.
Persepsi ini dibentuk oleh pihak tertentu?
Di tengah banyaknya persepsi politik, melakukan semacam ini mudah sekali. Seperti persepsi atas pejabat gubernur dari kepolisian. Orang akan mudah menghubungkan antara sosok tertentu dengan pilkada di Jawa Barat. Tapi, ini persepsi riil, yang saya khawatir kejadian penganiayaan itu sengaja diciptakan karena itu.