Bos Penyelundup Sabu-Sabu Tinggal di Tiongkok
Tangkap Lagi Kapal Bermuatan 3 Ton Sabu-Sabu
JAKARTA – Pelaku yang mengotaki sindikat penyelundupan 1,6 ton sabu-sabu terungkap. Dia bernama Lao yang tinggal di Tiongkok, tepatnya di sekitar perbatasan Myanmar dan Tiongkok. Pemilik kapal MV Min Lian Yu Yun yang menyelundupkan sabu-sabu itu, Tan Mai, 69, meminta Lao yang juga bos besarnya tersebut ditangkap.
Kemarin (24/2) Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan konferensi pers terkait perkembangan kasus penyelundupan 1,6 ton sabu-sabu. Saat itu Tito dan Ani –panggilan akrab Sri Mulyani– menginterogasi empat tersangka penyelundup sekaligus awak kapal Min Lian Yu Yun.
Tito menanyakan asal muasal 1,6 ton sabu-sabu. Seorang penerjemah bernama Herlina kemudian mengulangi pertanyaan Tito kepada empat awak kapal. Saat itu Tan Mai langsung berbicara dengan menggunakan bahasa Mandarin. Tampak wajahnya memerah dan suaranya terdengar bergetar.
Sesekali terlihat urat nadinya di sekitar wajah. Dengan tangan terborgol, dia berusaha bicara sebanyak-banyaknya. Saat itu Herlina menerjemahkannya bahwa Tan Mai meminta bosnya yang bernama Lao ditangkap. ”Lao ini (tinggal) di Tiongkok,” jelasnya.
Menurut Herlina, Tan Mai juga tidak mengetahui barang yang dibawanya merupakan narkotika. Sebab, dia hanya diminta untuk membawa barang itu ke sejumlah titik di Indonesia. ”Tak tahu dia,” terangnya.
Sementara itu, Ditjen Bea Cukai dan Polri kemarin kembali menggagalkan penyelundupan sabu-sabu yang diduga seberat 3 ton yang diangkut kapal. Kapal dihentikan petugas di perairan Selat Philips, Karimun, Kepri. Kapal tersebut bernama Win Long BH asal Taiwan.
Kapal itu berawak 28 orang. Hingga tadi malam, kapal tersebut masih menjalani pembongkaran muatan. Petugas berupaya mencari sabu-sabu seberat 3 ton itu. Ada kemungkinan kapal tersebut juga dikirim sindikat narkotika yang sama dengan tiga kapal yang ditangkap sebelumnya.