Dendam yang Terbalas Tuntas
SAMARINDA – PSIS Semarang akhirnya menuntaskan dendamnya kepada Arema FC. Setelah kalah dalam tiga laga sebelumnya selama pramusim, kemarin klub berjuluk Mahesa Jenar itu mengatasi Arema melalui adu penalti 4-3 setelah imbang 2-2 dalam 2 x 45 menit pada Piala Gubernur Kaltim (PGK) II/2018.
Selama waktu normal, PSIS bermain cukup baik. Tertinggal lebih dulu melalui gol cepat Dedik Setiawan pada menit kelima, mereka membalasnya melalui Hari Nur pada menit ke-36 dan Bayu Nugroho (78’). Tapi, gol Arthur Cunha pada menit ke-89 membuat Arema menyamakan skor dan memaksa adu penalti.
Pelatih PSIS Subangkit menegaskan, kemenangan timnya memang sudah diprediksi. Menurut dia, tiga kali kalah dalam pertandingan sebelumnya melawan Singo Edan –julukan Arema– menjadi pelajaran berharga. ’’Saya sudah tahu cara bermain Arema,’’ katanya.
Selain itu, Subangkit menyebut mental anak asuhnya lebih teruji pada kompetisi kali ini. Bertanding di tempat netral, anak asuhnya bisa memperlihatkan permainan yang fight sepanjang laga. ’’Mental anak-anak juga sudah lebih siap sebelum lawan Arema. Jadi, waktu main, siap tempur,’’ ucapnya.
Walau menang di adu penalti, pelatih 58 tahun itu tetap bersyukur. Kemenangan tersebut, menurut dia, jadi modal berharga menatap laga melawan Mitra Kukar pada Minggu (25/2). ’’Mitra Kukar tim bagus. Karena itu, setelah ini, kami akan lakukan evaluasi lagi. Terutama taktik yang akan diubah,’’ tuturnya.
Di sisi lain, pelatih Arema Joko Susilo mengakui kekalahan timnya. Dia juga menyebut skuadnya sering melakukan kesalahan, yang bakal jadi pekerjaan rumahnya menjelang lawan juara bertahan Borneo FC (25/2). ’’Gustavo (Lopez) cukup bagus. Tapi, nanti beberapa poin harus saya sampaikan ke manajemen, tidak bisa di sini,’’ jelasnya.
Pria yang akrab disapa Getuk itu juga mengaku sudah mengetahui titik lemah timnya, yakni di 3/4 daerah sendiri. Menurut dia, ketika lawan menekan di daerah tersebut, Arema FC sering sekali kebobolan.