Aliansi Pelajar ”Berwisata” di Gedung Dewan
SURABAYA – Lebih dari 40 anggota Aliansi Pelajar Surabaya (APS) merasakan jadi anggota dewan kemarin (23/2). Mereka mengikuti rapat di ruang paripurna dan melihat ruang komisi di DPRD Surabaya.
Para pelajar dari berbagai sekolah itu duduk di kursi ruang rapat paripurna milik anggota dewan. Empat anggota komisi D duduk di kursi pimpinan rapat yang biasanya diisi pimpinan DPRD. Mereka adalah Junaedi, Reni Astuti, Khusnul Khotimah, dan Fachul Muid.
Reni menerangkan sejarah DPRD Surabaya. Terdapat banyak foto mantan ketua DPRD Surabaya dari waktu ke waktu. Beberapa di antaranya muncul beberapa kali seperti foto Ketua DPRD Surabaya Armuji. Dia sudah menjadi anggota DPRD selama empat periode dan dua kali menjadi ketua DPRD. ”Karena tidak ada batasan masa jabatan, selama apa pun boleh,” jelas Reni.
Dia menerangkan bahwa kinerja dewan dapat diukur dari keterpilihan kembali dalam pemilu. Anggota yang dipercaya lagi oleh masyarakat biasanya dianggap mampu menyampaikan aspirasi konstituennya.
Ketua APS Aryo Seno Bagaskoro menanyakan peran pelajar dalam proses demokrasi. Menurut dia, pelajar punya tugas pokok belajar. ”Apakah pelajar dibatasi dalam penyampaian informasi?” tanya pelajar SMAN 5 Surabaya itu.
Reni menerangkan bahwa pelajar juga punya hak untuk menyampaikan aspirasi. Tidak ada batasan dalam penyampaian keluhan atau saran kepada para wakil rakyat. Kegiatan wisata parlemen kemarin menjadi sebagai salah satu bukti bahwa pelajar diterima di DPRD Surabaya. ”Pelajar dari berbagai potensi prestasi bisa memberikan kontribusi positif untuk kota,” sambung Reni.
Dia menerangkan bahwa setelah lulus SMA atau SMK, pelajar boleh mendaftar jadi calon anggota dewan. Sebab, syarat menjadi wakil rakyat hanya lulus SMA atau SMK sederajat.
Dari rapat paripurna, peserta diajak keliling ke ruangan-ruangan dewan. Junaedi menjelaskan bahwa ruangan badan musyawarah dan badan anggaran tidak bisa dikunjungi. ”Ada pembangunan. Jadi, ruangannya dibongkar,” jelas Junaedi.