Tarian tentang Perjuangan Xi Er
Legenda Tiongkok dalam Pementasan Balet
SURABAYA – Cerita kehidupan tragis Xi Er, gadis Tionghoa, dan kekasihnya, Wang Dachun, dikemas dalam pementasan balet di Ciputra Hall Performing Arts Centre. Pertunjukan bertajuk The White Haired Girl itu disajikan 80 balerina dari Premiere School of Ballet. Pementasan dihelat hari ini pukul 19.00.
Atmosfer negeri Tiongkok di era Dinasti Qing menjadi daya tarik pementasan. Kisah yang diperankan Melisa Sugianto (Xi Er) dan Michael Wiradinata (Wang Dachun) merupakan legenda yang diambil dari kisah nyata. Tata panggung, alunan musik, pencahayaan, serta balutan busana tradisional yang dikenakan para penari bak paket komplet. Kemarin (23/2) mereka melangsungkan geladi resik.
The White Haired Girl berkisah tentang perempuan muda yang menjadi korban keganasan politik negara. Dia hanya salah seorang rakyat yang tidak beruntung. Dia dipaksa kerja rodi dengan bayaran sedikit sehingga harus hidup dalam kemiskinan.
Beruntung, salah seorang ketua budak, Zhang Ershen, mau menolongnya untuk melarikan diri. Xi Er lari dan bersembunyi di gua. Adapun Wang Dachun diceritakan telah pulang dari latihan perang. Dachun lantas menyelamatkan Xi Er dari gua dan membawanya ke desa.
Aksi pemeran utama, Melisa dan Michael, yang menari berpasangan (pas de deux) menjadi bagian yang menarik. Gerakangerakan berpasangan nan cantik seperti pirouette (berputar dengan satu kaki), fish dive, hingga pose klasik arabesque dihadirkan.
Tidak tanggung-tanggung, keduanya merupakan kawan yang sama-sama belajar balet sejak balita. Melisa merupakan balerina dengan gelar associate of the royal academy of dance (ARAD). ’’Gelar ini didapat balerina yang lulus advance 2. Biasanya, mereka sudah mendalami balet selama sekitar 15 tahun,’’ ucap perempuan kelahiran Semarang 1995 itu.
Alur cerita diterjemahkan dalam gerak tarian yang energik dan gemulai. ’’Tentu ini sulit. Kami harus bisa mengganti dialog dengan gerak tubuh agar pesan dan cerita tersampaikan,’’ kata principal Premiere School of Ballet sekaligus pengarah gerak Sylvi Panggawean.
Pertunjukan balet dihelat untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek 2018. Para balerina telah berlatih selama tiga bulan.